Penulis: Muhammad Lutfi Nanang Setiawan (Madiun)
Isu sosial dan lingkungan selalu menarik perhatian dan memunculkan beragam kajian. Sebagai manusia normal dan waras, kita sepatutnya sensitif dan kritis jika ruang publik dan hidupnya dirusak dan mengakibatkan dampak. Merupakan kewajiban bagi setiap pribadi untuk mengamankan alam penyedia benefit dan surplus kemanfaatan dari jahil dan isengnya oknum mempermainkan lingkungan hidup tanpa mengkaji dampak yang ditimbulkan.
Roy Murtadho, pendiri Pesantren Ekologis “Misykat al-Anwar” dan Media Islam Bergerak, menegaskan bahwa orang yang merusak lingkungan adalah orang yang kalah karena gagal menjadi manusia, dan menjadi wakil Tuhan di bumi. Sedangkan kita (aktivis dan pegiat pelestarian lingkungan) yang berjuang memulihkan kerusakan meski kelihatan kalah sesungguhnya menang karena tidak turut merusak dan memperparah kerusakan.
Bertolak dari realitas monoton di atas, terlepas personal atau komunal dengan klaim pegiat pelestarian lingkungan hidup sudah sepatutnya mengawal kelestarian lingkungan hidup dengan tidak turut serta memperparah kerusakan di satu sisi, di sisi lain gerakan revitalisasi dan reaktualisasi peduli lingkungan sangat layak dan masif diselenggarakan.
Pelestari Kawasan Wilis (Perkawis) Madiun bekerjasama dengan Kare Eco Adventures mengadakan pembagian pohon Pule dan pohon Jambu ke masyarakat dalam rangka memperingati Hari Bumi, 22 April. Kegiatan itu dilaksanakan di kantor Kecamatan Kare dan dihadiri oleh Camat Kare, Tarnu Ashidiq, M.Si. Hingga dilanjutkan dengan buka bersama di basecamp (sementara) Kare Eco Adventures.
Septian Bayuaji, selaku pelaksana kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan dalih untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga sumber oksigen bagi manusia. Hal ini menjadi bagian kecil dari sekian banyak pola implementasi bakti kepada bumi dan legitimasi wakil Tuhan; sebagai sesama makhlukNya harus saling menjaga dan memelihara.
Selain kegiatan ‘pembagian’ pohon, Perkawis juga berinisiatif mengadakan penanaman bibit pohon pulo dan pohon trembesi di sekitar sumber air atau sendang masyarakat agar kelestarian sumber air warga tetap terjaga. Ikhtiar yang sangat epik nan baik, keseimbangan alam harus selalu dilestarikan dan dijaga agar kelak dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.
Gerakan seperti ini harus simultan dan masif disemarakkan, mengingat isu sosial yang menjadi headline media cetak dan elektronik selalu berlabel ‘lingkungan’, maka jangan sekali-sekali menjadi manusia oportunis. Memanfaatkan apa yang sudah ‘alam’ berikan, tanpa memberi kembali service yang sepadan dan seimbang. Hukum alam, feedback dan karma menjadi makanan keseharian.
Kesadaran diri terhadap isu sosial dan lingkungan haruslah sejak dini dipraktekkan. Jika bukan diri sendiri yang mempelopori, mau tunggu siapa lagi. Kegiatan pembagian dan penanaman pohon inisiatif kolektif Perkawis dengan Kare Eco Adventures adalah sekian dari banyak bukti kampanye alam; edukasi, pengabdian, pendampingan hingga pelestarian dan pemulihan.