Penulis: Muhammad Luthfi Hamdani
Kesehatan itu mahal harganya. Menjaga kesehatan dengan makan makanan yang sehat, berolahraga, konsumsi vitamin, nge-gym, pasti sedikit banyak menguras biaya. Berobat saat sakit, dengan harapan bisa sehat kembali juga lebih mahal; dua ratus ribu untuk konsultasi dengan dokter (spesialis), belum nebus obat, belum lagi kalau ada tindakan – bisa jutaan.
Maka, mari jaga kesehatan!
Apalagi kalau sekarang saat olahraga di ruang publik, musti bayar ‘add on’ untuk foto lari (bagi yang mau saja). Ini fenomena unik, yang tampaknya di berbagai spot olahraga, semakin menjamur. Ada rekan-rekan pegiat profesi (atau hobi) fotografi ‘stand-by’ di spot-spot yang bagus untuk jepret-jepret ke warga yang berolahraga.
Di Simpang Lima Semarang, setelah memfoto, kita bisa mengambil hasilnya melalui akun Instagram fotografernya. Sementara di area luar stadion Manahan, sudah lebih canggih. Foto-foto dari pengunjung yang mereka jepret diupload ke platform bernama [at] fotoyu_official , tinggal dipilih mana foto kita yang bagus.
Aplikasi Fotoyu ini mengharuskan pengguna melakukan foto selfie ketika mendaftar, sehingga ketika foto diupload, kecerdasan buatan (AI) akan mencocokkan mana foto yang merupakan wajah pemilik akun aplikasi tersebut. Tinggal masukkan keranjang, bayar, dapat file foto digitalnya.
A.I ini jebul yo tambah canggih. Serta menguntungkan.
Dari pengalaman saya, setiap foto rata-rata dijual 30 ribuan, agar bisa didownload kualitas High Resolution dan tentunya dihilangkan watermark-nya. Beberapa ada juga yang bisa request untuk editing misalnya menghilangkan pengunjung lain, atau item yang merusak estetika.
Ekosistem industri begini ternyata semakin bagus juga. Berawal dari kebutuhan warga untuk membuat konten di media sosialnya, kebutuhan fotografer mencari penghasilan tambahan di luar pekerjaan ‘formal’ mereka, juga peluang bagi pengembang platform seperti Fotoyu tadi untuk menjadi perantara keduanya.
Kesehatan dan olahraga jelas punya nilai komersil yang sangat besar. Dari sponsor klub bola, pengembang rumah sakit swasta, produsen minuman suplemen olahraga, Kalbe Farma dan perusahaan farmasi sejenis, pemilik tempat gym, hingga fotografer sudah menikmatinya.