Yogyakarta – Kain perca merupakan potongan kain kecil dari sisa limbah penjahit atau kain yang sudah tidak terpakai di rumah. Dengan melakukan sedikit sentuhan seni kerjaninan tangan maka kain perca tersebut akan menghasilkan bermacam – macam barang. Kerajinan tangan merupakan seni kreatifitas manusia untuk membuat kerajinan yang menarik dan bernilai jual tinggi. Seni kerjaninan tangan kain perca dapat menjadi peluang usaha yang menjajikan. Dengan adanya inovasi tersebut maka dipandang perlu adanya pengenalan atau sosialisasi kepada masyarakat umum.
Salah satunya adalah Program Pengabdian Masyarakat (PPM) yang dilakukan oleh Fabiani Rengganesti Suripto (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta) ini mengajarkan ibu – ibu PKK di Desa Plosokuning, Kelurahan Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta untuk membuat kerajinan tangan yang terbuat dari pemanfaatan limbah kain perca. Selama program ini dilakukan, ibu – ibu di Desa Plosokuning tersebut sangat antusias, mereka membuat kalung dari kain perca, bantalan jarum pentul dari kain perca dan bros dari kain perca yang mereka hasilkan dari kreatifitas yang mereka miliki.
Program ini juga melakukan penyuluhan bagaimana cara untuk mempromosikan produk kerajinan tangan yang telah mereka buat agar menjadi pendapatan tambahan untuk kebutuhan rumah tangga mereka. Kegiatan ini berawal dari proses cara membungkus produk tersebut dengan plastik agar rapi, memberikan handtag dan label harga serta, supaya lebih menarik dan dapat dijual di Ecommerce seperti Shopee dan Tokopedia, atau ketika ada pameran UMKM yang berlangsung di sekitar wilayah Desa Plosokuning.