• TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
FORKA
Indonesia Imaji
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
FORKA
No Result
View All Result

Menyambut Ajakan Frugal Living

FORKA INDONESIA by FORKA INDONESIA
December 22, 2024
in OPINI
0
Menyambut Ajakan Frugal Living

Dollars cash money on copy space white background with note written SPEND LESS SAVE MORE, financial planning to achieve financial independence by spend less than earning

0
SHARES
103
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Muhammad Luthfi Hamdani

Perubahan kebijakan fiskal kembali menjadi sorotan publik setelah pemerintah mengumumkan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

Langkah ini semula diharapkan mampu mendukung stabilitas penerimaan negara, tetapi di sisi lain mengundang kekhawatiran masyarakat yang masih berjuang dengan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Di tengah lonjakan harga barang kebutuhan pokok, keputusan ini menambah beban psikologis dan finansial masyarakat yang sudah menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Ketidakpastian itu terasa nyata, tidak hanya dalam rumah tangga tetapi juga di sektor industri. Beberapa industri strategis terpantau lesu, bahkan beberapa perusahaan besar yang sebelumnya dianggap kokoh kini harus mengajukan kebangkrutan. Seperti yang terjadi pada industri tekstil, alas kaki dan lain sebagainya.

Dunia usaha tengah bergulat dengan inflasi, kenaikan biaya produksi, dan daya beli masyarakat yang melemah. Dalam situasi seperti ini, masyarakat didorong untuk mencari strategi bertahan, salah satunya melalui kampanye “frugal living” yang kian populer.

Konten edukasi dampak kenaikan PPN jadi 12%.

Mengenal Frugal Living

Frugal living, atau gaya hidup hemat, sebenarnya bukan hal baru. Konsep ini menekankan pada pengelolaan keuangan pribadi yang efisien dengan cara memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan.

Mengutip dari situs web frugalspartans.com, frugality didefinisikan sebagai berikut:

Frugality is defined as the practice of being economical with one’s money and resources. It involves making conscious decisions about spending and saving money, as well as reducing waste and consumption.

People who practice frugality are often referred to as “frugalists” or “thrifty people”.

Intinya, dalam setiap pengambilan keputusan keuangan harus atas kesadaran penuh (butuh atau gak butuh), serta mengurangi pemborosan dan konsumsi berlebih.

Konsep ini jika ditelusuri sudah berakar lama dalam sejarah peradaban manusia. Misalnya dalam Al-Qur’an yang mengajarkan untuk menghindari pemborosan. Di QS. Al Isra: 27 digambarkan bahwa pelaku pemborosan adalah “saudaranya Setan”.

Di Yunani kuno, filsuf Aristoteles menulis tentang pentingnya berhemat dalam karyanya “Nicomachean Ethics”, yang menyatakan bahwa “orang yang pengeluarannya moderat tidak akan kekurangan” (Aristoteles, 1094a).

Prinsip dasarnya adalah mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak esensial dan lebih fokus pada tujuan jangka panjang seperti tabungan atau investasi. Meski terdengar sederhana, penerapan frugal living membutuhkan kedisiplinan dan perubahan pola pikir.

Namun, di balik daya tariknya, frugal living menghadirkan paradoks bagi perekonomian. Sebagai konsumen, masyarakat khususnya kelas menengah adalah motor penggerak utama ekonomi.

Ketika pengeluaran rumah tangga ditekan, permintaan barang dan jasa menurun. Kondisi ini bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menciptakan lingkaran setan: daya beli masyarakat melemah, pendapatan pelaku usaha berkurang, dan akhirnya berimbas pada pemutusan hubungan kerja.

Baca Juga: Buku Referensi Membangun Bisnis Sosial

Lalu, apakah frugal living merupakan langkah bijak di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu? Dalam kondisi tertentu, frugal living bisa menjadi solusi yang rasional, terutama untuk melindungi kestabilan finansial pribadi.

Namun, penerapan yang keliru bisa menjadi bumerang, baik bagi individu maupun perekonomian secara keseluruhan.

Penerapan frugal living yang bijak tidak berarti memangkas semua pengeluaran secara ekstrem. Sebaliknya, kita perlu memilah kebutuhan berdasarkan prioritas. Misalnya, pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan, atau investasi harus tetap menjadi prioritas utama.

Di sisi lain, pengeluaran untuk gaya hidup konsumtif, seperti makan di restoran mewah atau berbelanja barang bermerek, bisa ditekan.

Salah satu cara sederhana untuk memulai frugal living adalah dengan menyusun anggaran rumah tangga yang realistis. Caranya dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara rinci, lalu identifikasi pos pengeluaran yang bisa kita optimalkan.

Memanfaatkan teknologi seperti aplikasi pengelola keuangan juga dapat membantu kita mengontrol pengeluaran sehari-hari. Beberapa contohnya seperti Finansialku, Monefy, atau Sribuu. 

Selain itu, kita bisa menerapkan prinsip value for money dalam setiap transaksi. Artinya, pastikan setiap pengeluaran memberikan manfaat maksimal. Membeli barang dalam jumlah besar dengan harga grosir, misalnya, bisa menjadi langkah hemat sekaligus efisien.

Tidak kalah penting, kita juga perlu menghindari kebiasaan belanja impulsif yang sering kali memicu pemborosan.

Penting untuk diingat bahwa frugal living bukan berarti hidup dalam serba keterbatasan. Gaya hidup ini justru mengajarkan kita untuk hidup lebih terencana dan bertanggung jawab.

Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kita tidak hanya bisa menghadapi ketidakpastian ekonomi, tetapi juga menciptakan cadangan finansial yang cukup untuk menghadapi situasi darurat.

Dalam skala makro, pemerintah dan pelaku usaha perlu membaca fenomena ini sebagai sinyal penting. Ketika masyarakat mulai berhemat, artinya ada keresahan yang belum terjawab.

Kebijakan ekonomi yang proaktif, seperti insentif pajak bagi kelas menengah atau subsidi untuk barang kebutuhan pokok, perlu diprioritaskan untuk menjaga daya beli masyarakat.

Pada akhirnya, frugal living adalah respons logis di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Namun, efektivitasnya bergantung pada cara kita mempraktikkannya dan sejauh mana pemerintah mampu menciptakan kebijakan yang mendukung keseimbangan antara kebutuhan individu dan stabilitas ekonomi nasional.

Frugal living bukan sekadar tren, melainkan refleksi dari adaptasi masyarakat menghadapi dinamika ekonomi.

Previous Post

Manajemen Strategi; “Tools” untuk Bisnis Berkelanjutan

Next Post

Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia Indonesia: Tantangan dan Agenda Perbaikan

Next Post
Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia Indonesia: Tantangan dan Agenda Perbaikan

Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia Indonesia: Tantangan dan Agenda Perbaikan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

STAY CONNECTED

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

July 15, 2025
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

July 7, 2025
Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

July 15, 2025
Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

July 13, 2025
Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

4
Lomba Agustusan dan Judi Darat

Lomba Agustusan dan Judi Darat

2
Mahasiswa KKN-T MBKM Unisri Berikan Inovasi dalam Meningkatkan Omset UMKM Kripik Pare di Kalisoro

Mahasiswa KKN-T MBKM Unisri Berikan Inovasi dalam Meningkatkan Omset UMKM Kripik Pare di Kalisoro

1
Gerakan Tanam Cerdas Sahabat Tani Lawan Penyakit; Dari Mahasiswa untuk Petani, demi Hasil Panen Lebih Baik

Gerakan Tanam Cerdas Sahabat Tani Lawan Penyakit; Dari Mahasiswa untuk Petani, demi Hasil Panen Lebih Baik

1
Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

November 6, 2025
Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

October 28, 2025
PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

October 8, 2025
HIMATEPA UNTIDAR Gelar Edukasi Gizi Lele dan Legalitas Usaha untuk UMKM Pangan di Desa Butuh

HIMATEPA UNTIDAR Gelar Edukasi Gizi Lele dan Legalitas Usaha untuk UMKM Pangan di Desa Butuh

October 8, 2025
  • Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

    Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Philip Kotler dan Pemasaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
FORKA

A research and training center focus on economic empowerment base on social entrepreneurship and digital technology #IndonesiaBerdaya

Email: idforka@gmail.com
Whatsapp: 0851-5840-5844

RECENT NEWS

Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

November 6, 2025
Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

October 28, 2025
PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

October 8, 2025

POPULAR POST

Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

July 15, 2025
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

July 7, 2025
Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

July 15, 2025
  • TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI

© 2021 Forka Indonesia

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI

© 2021 Forka Indonesia