Penulis: Moehammad Robith Nahdi, Kader PMII Kota Malang
Kita telah melewati bulan Agustus tahun ini dengan berbagai perayaan seremonial maupun perlombaan yang sering diidentikkan dengan semangat kemerdekaan. Setiap bulan Agustus masyarakat merasa bergembira karena merasa telah melewati kemerdekaan yang dialami 80 tahun silam.
Namun, apakah kemerdekaan yang dimaksud telah dijadikan sebagai motivasi untuk bernegara dan mengevaluasi untuk kemajuan negara ini, saya rasa masih jauh dari pemaknaan tersebut. Telah banyak fenomena yang terjadi yang terkadang membuat hati kita merasa sedih mengapa 80 tahun kita merdeka masih seperti ini. Entah dari pemerintah maupun masyarakat dikalangan kita sendiri.
Saya tidak akan membahas tentang pemerintah di atas sana, yang kerap menjadi bahan olokan kita karena tidak bisa memberikan kesejahteraan pada banyak orang. Pada tulisan ini saya akan berfokus pada fenomena yang terjadi di grassroots masyarakat.
Masyarakat yang cinta pada negerinya, dengan rela menyibukkan diri untuk perlombaan agustusan yang seharusnya menjadi ajang perlombaan untuk mempererat antar individu, namun justru “kebablasan” menjadi ajang unjuk harga diri.
Sebut saja lomba sepak bola dan voli, olahraga yang sangat diminati oleh masyarakat terutama masyarakat pedesaan. Dibalik keseruan tersebut, seringkali muncul fenomena lain yang justru mengaburkan makna kemerdekaan yang dibangun, yakni praktik taruhan atau judi darat yang menyertai jalannya lomba.
Alih-alih hanya menjadi ajang hiburan, beberapa masyarakat memanfaatkan momentum lomba agustusan untuk memasang taruhan yang terkadang menghilangkan sportivitas di lapangan. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah perayaan kemerdekaan masih murni untuk memupuk kebersamaan, atau justru bergeser menjadi ladang perjudian di belakang layar?
Menurut data BPS tahun 2022, sekitar 64% masyarakat pedesaan Indonesia aktif mengikuti lomba HUT RI. Namun, survei lapangan yang dilakukan oleh beberapa lembaga riset lokal menemukan bahwa setidaknya 15–20% dari lomba olahraga desa disertai praktik taruhan uang antar penonton maupun pendukung tim. Bahkan, kepolisian di berbagai daerah kerap melakukan razia. Misalnya, Polres Gresik (2023) menangkap belasan orang yang kedapatan melakukan taruhan saat pertandingan sepak bola antar-RT dalam rangka HUT RI.
Baca juga: Marketplace terbaik untuk belanja buku perkuliahan
Judi darat atau taruhan biasanya muncul dalam bentuk taruhan antar penonton yang mendukung tim atau peserta lomba tertentu. Sebagian orang beranggapan bahwa hal tersebut hanya sebagai hiburan, ada juga yang menunjukkan pada orang banyak bahwa dia memiliki uang banyak.
Alhasil, layaknya kompetisi besar tingkat nasional/internasional, perjudian juga mempengaruhi tim yang bertanding di lapangan seperti terdapat beberapa pemain yang sengaja mengalah untuk menuruti pemain judi di luar lapangan.
Fenomena ini sejalan dengan laporan Kepolisian RI tahun 2021–2023, yang mencatat bahwa kasus perjudian konvensional (termasuk judi darat) meningkat di momen-momen tertentu, salah satunya perayaan HUT RI, Idul Fitri, hingga gelaran turnamen olahraga desa. Hal ini membuktikan bahwa praktik taruhan di level grassroots sudah dianggap lumrah dan sulit diberantas hanya dengan aturan formal.
Hal tersebut sangatlah banyak terjadi dan menjadi hal lumrah di tengah masyarakat. Bagaimana kita bisa memaknai merdeka yang sesungguhnya jika di dalamnya terdapat praktik yang melanggar hukum? Lantas, apakah kita sudah memaknai merdeka yang para pendahulu perjuangkan itu?
Saya rasa masih jauh. Tidak perlulah kita mengutuk terus-menerus kepada pemerintah yang lagi kacau di atas sana, jika dari kita sendiri belum menyadari kalau yang kita lakukan adalah dosa kecil dari pelanggar yang diberikan kekuasaan.
Mari introspeksi, jika makna kemerdekaan adalah kebebasan, maka kebebasan itu mestinya dibarengi tanggung jawab. Termasuk dalam menjaga sportivitas supaya benar-benar menjadi ajang persatuan, bukan justru jadi pintu masuk perjudian yang merusak generasi.















you’re such a great writer, super informative🙌🏻
super informatif beritanya, semangat mas