Penulis: Arvian Nur Aji Risandi
PENDAHULUAN
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di tuntut untuk mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), antara lain dengan meningkatkan intelektualitas, keterampilan (skill) dan pengabdian mahasiswa melalui disiplin ilmu sebagai implementasi terhadap ilmu pengetahuan yang di terima di bangku kuliah agar mahasiswa dapat menjawab tantangan zaman yang semakin pesat.
Di tengah-tengah arus kompetisi yang semakin kuat maka perlu diadakan suatu kegiatan yang terencana, sistematik, dan aplikatif untuk melatih dan mendidik mahasiswa agar menjadi intelektual muda yang berkualitas dan tanggap terhadap masalah-masalah yang timbul di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan mampu mencari solusinya.
Dalam rangka merealisasikan dan mencapai tujuan tersebut maka dibuat adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk suatu pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Dalam hal ini yang menjadi sasaran utama KKN adalah Desa Glintang. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu tugas kegiatan pengabdian terhadap masyarakat yang dilakukan oleh seorang/sekelompok mahasiswa dengan tema tertentu sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pihak luar atau masyarakat tempat mahasiswa melakukan kegiatan KKN yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada masyarakat serta mencapai target tertentu yang telah di tentukan.
Desa Glintang merupakan desa yang terdapat jumlah pelaku usaha UMKM. Jenis usaha UMKM rumahan yang digeluti oleh masyarakat Desa Glintang diantaranya: usaha toko kelontong, warung makan, usaha konveksi, toko pakaian, dan sebagainya. Salah satu kunci keberhasilan sebuah usaha adalah kedisiplinan dan ketertiban dalam aktifitas pembukuan, serta manajemen persediaan barang yang ada dalam usaha tersebut.
Pembukuan/pencatatan transaksi penjualan bukan hanya dilakukan untuk usaha-usaha yang berskala besar saja. Tetapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti usaha toko kelontong, warung makan, usaha toko pakaian dan konveksi pun, jika ingin meraih kesuksesan harus menggunakan pembukuan/pencatatan transaksi penjualan yang tertib dan benar.
Pencatatan transaksi penjualan untuk suatu usaha akan dapat membantu seorang pelaku usaha tentang pemasukan yang didapat dari penjualan yang telah dilakukan dalam kurun periode tertentu. Dengan pencatatan transaksi penjualan secara rutin juga dapat membantu seorang pelaku usaha untuk mengetahui jenis barang dagang apa saja yang laris dalam transaksi penjualannya, dapat mengetahui posisi keuangan setiap bulannya serta mempermudah pelaku usaha dalam rangka untuk mengontrol biaya-biaya (Purwantiningsih, 2021).
Selain aktifitas pencatatan/pembukuan, aktifitas manajemen persediaan barang berperan penting dalam pelaksanaan suatu usaha. Manajemen persediaan barang wajib untuk dilakukan oleh seluruh pelaku usaha, baik usaha berskala mikro maupun besar. Sehingga mengelola stok juga penting dilakukan oleh pelaku usaha UMKM.
Melakukan manajemen persediaan dapat membantu pelaku usaha UMKM untuk mengetahui potensi bisnis kedepannya sehingga usaha yang dijalankan dapat lebih berkembah, misalnya pelaku usaha yang melakukan manajemen persediaan barang dagang pasti dapat mengetahui barang dagang mana yang sering terjadi pengurangan stok yang paling banyak. Dengan begitu pelaku usaha dapat mengetahui barang dagang apa saja yang terjadi kehabisan stok, dan segera melakukan pembelian (tengkulak) kembali untuk memenuhi stok barang dagang yang habis (Arnetta, 2022).
Masih terdapat sebagian para pelaku usaha rumahan di Desa Glintang, Kecamatan Sambi, Boyolali yang belum melakukan aktifitas pembukuan/pencatatan transaksi penjualan. Walaupun ada Sebagian pelaku usaha sudah ada yang melakukan aktifitas pencatatan/pembukuan sifatnya masih dilakukan secara manual dan masih belum sesuai standar. Masih terdapat beberapa pelaku usaha UMKM di Desa Glintang, Kecamatan Sambi, Boyolali yang belum melakukan aktifitas manajemen persediaan barang dagang.
Jikapun ada Sebagian pelaku usaha UMKM yang melakukan aktifitas manajemen persediaan barang dagang masih dilakukan secara manual. Dengan pencatatan/pembukuan transaksi penjualan dan manajemen persediaan secara manual dikhawatirkan dapat mengakibatkan hilangnya buku aktifitas pencatatan manajemen yang telah dilakukan. Maka dari itu akan dilakukan pelatihan dan pendampingan penggunaan aplikasi Aronium untuk aktifitas pembukuan/pencatatan transaksi penjualan dan aktifitas manajemen persediaan barang dagang terhadap pelaku usaha UMKM di Desa Glintang
METODE
Dalam merealisasian program kerja kali ini saya berperan sebagai pengamat penuh serta partisipan. Pelaksanaan program kerja kali ini saya selaku pelaksana program kerja terjun langsung ke lapangan yang merupakan objek perealisasian program kerja, yaitu pada masing-masing usaha UMKM yang ada di sekitaran Desa Glintang dengan tujuan untuk mencari sumber informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan program kerja dan mewawancarai para pelaku usaha terkait apa saja kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh para pelaku usaha UMKM di lapangan terutama dalam hal pencatatan transaksi penjualan serta manajemen persediaan barang yang dilakukan oleh para pelaku usaha UMKM.
Pengumpulan data dalam rangka perealisasian program kerja kali ini menggunakan metode diantaranya:
- Observasi partisipan
Observasi terlibat (partisipan) merupakan salah satu jenis kegiatan observasi yang mana saya sebagai pengamat terlibat langsung tehadap objek yang sedang diamati dan saya dapat mengetahui langsung keadaan yang terjadi pada objek secara langsung (Ridhahani, 2020).
- Wawancara (interview)
Merupakan suatu kegiatan pengumpulan data yang saya lakukan dalam rangka untuk mendapatkan data (informasi) yang lebih terperinci dan mendalam dari para pelaku usaha UMKM dengan jumlah objek yang tidak terlalu besar jumlahnya (Ridhahani, 2020). Wawancara dilakukan dan diterapkan kepada pelaku usaha UMKM di Desa Glintang dengan tenik wawancara yang tidak terstruktur yang mana saya tidak menyiapkan sebuah pertanyaan khusus tertulis untuk ditanyakan namun namun hanya berpedoman pada konstruk pokoknya saja dan dikembangkan sesuai dengan keadaan objeknya saja.
- Pelatihan
Pelatihan merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dibuat dengan terarah untuk menambah ketrampilan, pengalaman, keahlian, peningkatan dan penambahan ilmu serta perubahan sikap seorang pelaku usaha (Nugroho, 2019). Pelatihan yang dilakukan adalah bagaimana cara menginstal aplikasi ARONIUM pada perangkat komputer atau laptop, pembuatan akun ARONIUM, penginputan barang dagang ke aplikasi ARONIUM untuk keperluan manajemen persediaan barang dagangan, pencatatan transaksi penjualan yang terjadi melalui aplikasi ARONIUM. Semua pelatihan tersebut dilakukan secara langsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi yang saya temukan di lapangan adalah masih terdapat Sebagian pelaku UMKM di Desa Glintang yang tidak menerapkan pencatatan transaksi penjualan dan pengelolaan manajemen persediaan barang dagang dengan baik dan benar sesuai dengan standar yang telah saya pelajari. Maka dari itu saya selaku penulis akan melakukan pengenalan, pendampingan dan pelatihan penggunaan aplikasi ARONIUM sebagai aplikasi alat bantu untuk proses pencatatan transaksi penjualan serta manajemen persediaan barang dagang di Desa Glintang Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Proses atau kegiatan yang hendak saya lakukan dalam menjalankan program saya diantaranya:
- Saya akan melakukan kunjungan atau survei ke tempat usaha UMKM yang ada di sekitaran Desa Glintang untuk melakukan observasi terkait dengan, apakah pada usaha tersebut sudah dilakukan proses pencatatan transaksi penjualan dan manajemen persediaan, jika sudah dilakukan kedua aktifitas manajerial tersebut dilakukan dengan cara yang bagaimana, apakah dengan cara manual ataukah sudah menggunakan bantuan computer untuk melakukan aktifitas manajerial
- Apabila terdapat pelaku usaha yang belum menerapkan sama sekali metode pencatatan transaksi penjualan dan manajemen persediaan barang dagang ataupun terdapat pelaku usaha UMKM yang sudah menerapkan proses pencatatan transaksi penjualan serta manajemen persediaan barang dagang namun masih dengan cara yang manual maka saya akan menawarkan program saya kepada mereka dan meminta persetujuan mereka apakah mereka bersedia untuk dilakukan proses pengenalan, pendampingan, serta pelatihan penggunaan aplikasi ARONIUM sebagai alat bantu untuk melakukan proses pencataatan transaksi penjualan dan manajemen persediaan barang
- Apabila pelaku usaha tertarik dan berminat untuk belajar menggunakan aplikasi ARONIUM maka saya akan melakukan proes pendampingan dan pelatihan penggunaan aplikasi ARONIUM dengan syarat seorang pelaku usaha harus memiliki sebuah perangkat keras berupa komputer ataupun laptop untuk mendukung proses pendampingan dan pelatihan yang
- Selanjutnya saya akan melakukan pelatihan bagaimana cara menginstal aplikasi ARONIUM pada komputer atau laptop, apabila aplikasi sudah terinstal pada perangkat komputer pelaku usaha selanjutnya saya akan melakukanpelatihan bagaimana cara membuat akun agar dapat masuk ke dalam program aplikasi ARONIUM. Untuk pembuatan akun pada aplikasi ARONIUM diperlukan akun alamat E-mail pribadi pelaku usaha dan mengisi kolom nama depan, nama belakang, alamat email pelaku usaha, membuat password untuk akun yang akan digunakan lalu mengulangi password yang dibuat pada kolom kmonfirmasi password,
- Apabila akun sudah terbuat maka selanjutnya saya akan melakukan pelatihan bagaimana cara untuk melakukan manajemen persediaan barang dagang menggunakan aplikasi ARONIUM dengan memanfaatkan fitur manajement pada aplikasi ARONIUM, klik fitur manajement pada aplikasi, lalu cari menu produk pada samping kiri layer, klik ikon tambah produk, lalu isikan nama produk dan harga jual produknya.
- Apabila barang dagang yang terdapat di dalam toko sudah selesai diinput pada aplikasi ARONIUM Langkah selanjutnya adalah saya melakukan pelatihan untuk melakukan aktifitas pencatatan transaksi penjualan dengan melakukan pencarian jenis barang dagang yang laku pada saat itu dengan melakukan pencarian pada kolom “cari produk berdasarkan nama” lalu masukkan jumlah kuantitas barang yang hendak di beli lalu klik tombol F10 untuk melakukan pembayaran, dan otomatis transaksi penjualan akan tercatat pada aplikasi dan akan diakumulasi untuk jangka waktu 1 bulan.
Dengan adanya pelatihan penggunaan aplikasi ARONIUM untuk keperluan pencatatan transaksi penjualan dan manajemen persediaan barang dagang diharapkan dapat menambah pengetahuan para pelaku usaha UMKM tentang penerapan aktifitas manajerial yang standar dengan penggunaan aplikasi komputer yang memudahkan dalam hal penyimpanan catatan atau berkas transaksi penjualan barang dan manajemen persediaan sehingga mengurangi resiko hilangnya catatan yang dilakukan secara manual.
Serta dapat membantu para pelaku usaha UMKM dalam melakukan pencatatan transaksi penjualan secara mudah dan simpel serta mengontrol persediaan barang dagang yang ada di toko masing-masing pelaku usaha UMKM serta membantu para pelaku usaha UMKM dalam rangka mengambil keputusan pembelian barang dagang yang telah habis.
PENUTUP
Permasalahan yang saya hadapi dalam rangka perealisasian program kerja ini adalah sedikitnya para pelaku usaha yang berminat untuk menerapkan aplikasi ARONIUM untuk keperluan pencatatan transaksi penjualan dan manajemen persediaan barang dagang dikarenakan faktor usia para pelaku usaha rata-rata berusia 40 an tahun ke atas yang mana hal ini akan menyulitkan para pelaku usaha dalam memahami langkah dan metode untuk mengoprasikan aplikasi ini.
Sedangkan untuk para pelaku usaha yang berusia masih muda cenderung berfikiran jika penggunaan aplikasi komputer ini untuk keperluan pencatatan transaksi penjualan dan manajemen persediaan barang dagang terlalu rumit karena harus mencatat satu-persatu barang dagang yang di miliki ke dalam aplikasi, namun ada sedikit juga pelaku usaha muda yang tertarik dengan penggunaan aplikasi ini.
Diharapkan untuk para mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN di tahun selanjutnya dapat mencanangkan program kerja berupa sosialisasi penanaman semangat kewirausahaan bagi pemuda desa, mengingat masih sedikitnya para pemuda yang menggeluti pekerjaan usaha UMKM di Desa Glintang Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Serta melakukan sosialisasi kepada pengusaha muda di Desa Glintang untuk mengingatkan pentingnya aktifitas pencatatan transaksi penjualan dan manajemen persediaan barang dagang sesuai standar yang modern.
DAFTAR PUSTAKA
Arnetta. (2022). Kiat Manajemen Stok Bisnis Efektif Ala Onstock, Apakah UMKM Perlu Menerapkannya? DailySosial. https://dailysocial.id/post/manajemen- stok-umkm#:~:text=“Manajemen persediaan barang wajib dilakukan,bisnis mereka%2C” diakses pada 10 Agustus 2023 .
Nugroho, Y. A. B. (2019). Pelatihan Dan Pengembangan SDM: Teori dan AplikasI (1st ed.). Penerbit Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Purwantiningsih, A. S. (2021). Pentingkah Laporan Keuangan Bagi UMKM ? Mitra Sukses Anda. https://www.kjaatik.id/blogumkm–2/ diakses pada 11 Agustus 2023.
Ridhahani. (2020). Metodologi Penelitian Dasar. In J. Ahmad (Ed.), Pascasarjana (Vol. 136, Issue 1). Pascasarjana Universitas Islam Negeri Antasari. https://idr.uin-antasari.ac.id/14146/.