Surakarta – Tim BELMA (Sambel Pecel Kurma), sukses menjadi bagian dari program Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) PKKM Program Studi Manajemen Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang diselenggarakan di Solo Technopark.
Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menciptakan dan mengembangkan produk inovatif yang memiliki potensi bisnis tinggi, sekaligus berkontribusi terhadap pelestarian nilai-nilai tradisional.
Program hibah MBKM di Solo Technopark bertujuan untuk mendorong mahasiswa menciptakan solusi bisnis berbasis inovasi. Dengan fasilitas dan pelatihan yang memadai, program ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi wirausaha.
Tim BELMA diketuai oleh Rahayu Sri Widyastuti dengan anggota yaitu Septi Setyorini, Ismu Probowati, dan Rafiif Nabiil Musthafa.
Dalam program MBKM di Solo Technopark, tim BELMA mendapat pelatihan intensif dan pendampingan langsung dari para mentor untuk mengembangkan bisnis ini.
Kegiatan seperti riset pasar, pengembangan produk, hingga strategi pemasaran telah membantu tim BELMA menyempurnakan konsep bisnis kami dan menjangkau target pasar yang lebih luas.
Produk BELMA ini penting dan relevan dalam pasar dikarenakan produk BELMA merupakan produk inovasi yang jarang ditemukan di masyarakat sehingga dapat menjadi pembeda dari kompetitor-kompetitor lain.
BELMA merupakan inovasi kuliner yang memadukan cita rasa khas sambal pecel tradisional Indonesia dengan bahan alami kurma sebagai pemanis alami.
Produk ini dirancang untuk menjadi alternatif sehat bagi pecinta sambal pecel, dengan tetap mempertahankan keautentikan rasa tradisional namun lebih ramah bagi konsumen yang membutuhkan produk rendah gula dan rendah kalori.
Tujuan dari produk BELMA ini tidak hanya menjadi produk inovasi kuliner, tetapi juga menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin menikmati sambal pecel dengan cara yang lebih sehat.
Dilansir dari laman Fatsecret, 100gr gula merah mengandung kalori 377 kkal serta 97,33 g karbohidrat. Sedangkan dalam 100gr kurma mengandung kalori 23 kkal dan 6,23g karbohidrat. Ini menunjukkan bahwa kurma cocok menjadi pengganti pemanis alami daripada gula merah.
Baca Juga: Buku Referensi Membangun Bisnis Sosial
Produk BELMA dibuat menggunakan bahan baku yang berkualitas, segar dan telah melalui tahap pemilahan. Dengan bahan-bahan yaitu kacang tanah, kencur bawang putih, asam jawa, daun jeruk serta cabai yang masing-masing disangrai terlebih dahulu.
Ini menambah nilai lebih dari produk BELMA karena tanpa penggunaan minyak. Setelah bahan-bahan disangrai lalu dihaluskan serta diberi garam secukupnya dan dicampurkan dengan kurma.
Lalu saat semua sudah tercampur, dilakukan koreksi rasa agar menjaga konsistensi produk.
Dalam proses produksi sambel pecel kurma ini tanpa menggunakan bahan penyedap dan bahan pengawet sehingga terjamin kealamiannya.
Tahap akhir yaitu pengemasan, produk dikemas dalam 2 variasi kemasan yaitu ukuran 130gram dan 250gram. Selain itu juga memiliki 2 variasi rasa, yaitu rasa original dan rasa pedas.
Tim Inkubasi Bisnis Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta meluncurkan produk BELMA secara online melalui media sosial Instagram dan Tiktok pada hari Kamis, 31 Oktober 2024.
Peluncuran dari produk BELMA sendiri ini dapat menjadi variasi baru dari sambel pecel yang telah beredar di masyarakat dan dapat menjangkau target pasar sesuai.
Kami berharap Sambel Pecel Kurma tidak hanya menjadi produk inovasi kuliner, tetapi juga menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin menikmati sambal pecel dengan cara yang lebih sehat.
******
Profil Penulis:
Rahayu Sri Widyastuti (Peserta Hibah MBKM PKKM Universitas di Solo Technopark). Kontak rahayusriw01@gmail.com,