Penulis: Luthfi Hamdani
Beberapa kesempatan terakhir mencoba mengulas pengaruh literasi keuangan (financial literacy) terhadap upaya peningkatan kesejahteraan, baik individu maupun organisasi bisnis.
Hasil dari penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa literasi keuangan yang baik akan berdampak positif pula pada perilaku manajemen keuangan, keputusan investasi hingga keberlanjutan usaha pelaku UKM.
Lusardi and Mitchell (2007), menjelaskan bahwa literasi keuangan ialah pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang beragam instrumen keuangan, meliputi pengetahuan seseorang tentang tabungan, asuransi, investasi dan instrumen keuangan lainnya.
Sehingga, semakin baik literasi keuangan yang dikuasai seorang individu, maka ia akan mampu memahami bagaimana pentingnya pengalokasian maupun penyaluran dana keuangannya dengan manajerial yang baik.
Robert Kiyosaki, salah satu edukator keuangan terkemuka, berkali-kali menuliskan bahwa mindset dan perilaku kita atas uang adalah faktor yang akan menentukan apakah kita menjadi kaya atau miskin. Orang dengan rich mindset paham mana aset, mana liabilitas (beban). Paham darimana sumber-sumber dan bagaimana aliran uang dalam arus kas bergerak. Juga yang terpenting adalah bersedia menginvestasikan sumber daya (uang) tanpa keuntungan segera.
Pada konteks lain, dalam strategi manajemen keuangan, pelaku usaha bisa mengikuti teori pecking order yang dikembangkan Myers dan Majluf (1984). Guna membiayai bisnisnya, pelaku usaha dianjurkan mengutamakan sumber dana internal, baru kemudian eksternal dan terakhir ekuitas.
Praktiknya, para pelaku usaha bisa memilih laba ditahan daripada utang, memilih utang jangka pendek atas utang jangka panjang dan terakhir memilih utang terhadap ekuitas (debt over equity). Tahapan-tahapan ini bertujuan mengurangi risiko asimetri informasi dan biaya permodalan yang muncul. Strategi fungsional keuangan ini paling banyak digunakan.
Ada banyak aspek lain dari literasi keuangan yang musti kita terus pelajari; budgeting, pelaporan, penentuan harga (pricing), hingga literasi tentang kondisi makro-ekonomi guna mendukung pengambilan keputusan.