Guna memperoleh respon berupa kepuasan konsumen, pemilik usaha ritel harus menerapkan berbagai strategi, salah satu di antaranya adalah strategi citra toko. Karena citra toko dapat mempengaruhi proses pembelian terhadap suatu produk.
Citra yang baik juga akan menyebabkan konsumen mengabaikan informasi dari perusahaan lain dan tetap setia pada produk yang kita tawarkan, karena konsumen tersebut sudah percaya dengan produk kita, sehingga kepuasan dan loyalitas konsumen pun dapat terwujud.
Pengertian Citra Toko (Store Image)
Menurut Kotler (2002: 553), Citra merupakan seperangkat keyakinan ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek. Citra yang baik menyebabkan konsumen mengabaikan informai dari perusahaan lain dan tetap setia pada produk yang kita tawarkan, karena komumen terebut sudah percaya dengan produk kita sehingga loyalitas konsumen pun dapat terwujud
Citra toko merupakan gabungan dari dimensi-dimensi yang dirasakan oleh konsumen dari sebuah toko (Utami, 2010:270).
Sedangkan menurut Sopiah dan Syihabudin (2006: 174) citra atau image toko adalah pandangan atau persepsi masyarakat terhadap nama atau produk toko tersebut atau bisa juga diartikan dengan penentuan posisi toko secara efektif baik itu dilihat dari segi nilai, kualitas, dan harga
Citra toko menurut Christina Widya Utami (2010:270) adalah konseptualisasi lokal yang diharapkan mampu berhubungan dengan aktifitas belanja pada sebuah toko tertentu.
Pencitraan toko bukan hanya penjumlahan dari beberapa persepsi atribut, tapi juga fungsi dari pentingnya dan interaksi antara atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut yang relevan termasuk tingkat kemodenan, keahlian berdagang, keatraktifan di luar dan iklan.
Sehingga citra toko adalah gambaran keseluruhan yang lebih dari sekedar penjumlahan perbagian, dimana masing-masing bagian berinteraksi satu sama lain dalam pikiran konsumen. Dengan demikian pencitraan toko terbentuk dari fungsi multiatribut yang saling berhubungan satu sama lain dengan bobot masing- masing.
Dimensi Citra Toko (Store Image)
Menurut Bloemer (1998:502) ada 9 elemen eitra toko yaitu, Merchandise, pelayanan, klien, fasilitas fisik, kenyamanan, promosi, suasana, institusi, kepuasaan pasca transaksi.
Suryandari (2003:3) mengemukakan bahwa citra toko dapat terbentuk melalui 4 dimensi yaitu pelayanan, harga. kualitas, dan lingkungan fisik toko.
Menurut Ma’ruf (2005: 182) unsur-unsur yang membentuk citra toko adalah sebagai berikut :
- Merchandise, yang terdiri dari harga, kualitas, keragaman kategori, dan ketersediaan item (warna, ukuran, jenis)
- Lokasi yang mudah dijangkau, aman, dan berada dalam suatu pusat perbelanjaan atau dekat dengan gerai gerai ritel lainnya
- Mengutamakan pelayanan pada segman tenentu yang sesuai dengan karakteristik demografi calon pembeli.
- Pelayanan, yang tediri dari pilihan cara bayar, tersedianya food corner, jasa antar kerumah untuk produk tertentu, catalog yang dikirimkan kerumah
- Pramuniaga staf kasir, yang terdiri dari perilaku, dalam melayani. pengetahuan produk, jumlah tenaga yang memadai.
- Citra kepribadian perusahaan atau toko, yang dari tulus, menarik, kompeten, canggih, lengkap atau serba ada.
- Fasilitas yang terdiri dari gift wrapping, food court, toilet, parkir, pelayanan antar kerumah.
- Sore ambience yang terdiri dari dekorasi eksterior dan interiot, atmosfer toko, sirkulasi dalam toko, penataan merchandise, display yang menarik.
- Promosi yang terdiri dari hadiah barang, penjualan diskon, even husus, program kupon, dan program undian berhadiah.
Christina Widya Utami, berdasarkan Yoo (2010:272) menjelaskan jika citra toko terdiri dari dimensi sebagai berikut:
- Barang dagangan yang terdiri dari kualitas produk yang dijual, harga yang lebih rendah di banding toko lain, dan keanekaragaman produk
- Promosi, yang terdiri dari item misalnya penyediaan informaasi produk baru, iklan dengan daya tariknya dan bisa di percaya.
- Kenyamanan, yang terdiri dari item misalnya keleluasaan bergerak didalam toko, kemudahan menemukan barang-barang yang diinginkan, kemudahan jalan masuk dan keluar ke tempat parkir, terdapat jalur penghubung dengan transportasi umum, penyediaan lahan parkir gratis
- Fasilitas toko yang terdiri dari item fasilitas yang bersih dan kemudahan menggunakan fasilitas toko
- Pelayanan penjual yang terdiri dari item tenaga penjualan yang ramah. Adanya bantuan dari tenaga penjual atas infomasi yang terkait dengan produk, dan Pelayanan konsumen yang menakjubkan
- Atmosfer toko yang terdiri dari item atmosfer toko yang menyenangkan, Atmosfer toko yang santai. Dekorasi dan presentasi produk yang bagus. Atmosfer pencahayaan, wama dan fasilitas yang Bagus
- dan merek terkenal yang terdiri dari item menjual produk dengan nama merek terkenal dan citra high class.
Citra Toko Perspektif Islam
Islam mengajarkan memelihara citra berupa penampilan dan kecantikan pun. Sesungguhnya islam adalah agama yang sempuma, memperhatikan aspek- aspek kehidupan secara menyeluruh agar ia mendatangkan kebaikan kepada setiap pengikutnya.
Sudah menjadi fitrah bahwa manusia cenderung kepada keindahan, ketampanan, kecantikan dan jika ditinggalkan berarti adanya sesuatu yang tidak normal baik di sisi manusiawi atau kesalahfahaman terhadap islam itu sendiri.
Penampilan yang bagus, selagi syar’i adalah tuntutan kehidupan. Baik dalam bidang pekerjaan maupun dakwah, penampilan memainkan peranan penting dalam penonjolan citra, penerimaan orang (istiqah)
Pemasar juga di haruskan memunculkan citra yang baik terhadap konsumen, sehingga muncul kesan atau pengalaman yang baik dalam benak konsumen terhadap produk atau jasa tersebut. Bahkan ditinjau dari kajian islam yang terdapat dalam QS As-Syu’ara, 26:183 sebagai berikut:
Artinya : “Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai pemasar harus menciptakan citra yang baik juga mempertakukan konsumen dengan baik pula, sesuai dengan hak-hak yang harus mereka terima. sehingga konsumen merasa puas atas produk dan jasa yang mereka konsumsi dari kita.