Siapakah Wirausahawan?
Wirausahawan atau pengusaha adalah individu yang optimis, hard drive, dan berkomitmen guna memperoleh kepuasan dari kemandirian pribadi mereka. Memulai bisnis baru tentu tidak sekadar membutuhkan ide. Namun proses ini membutuhkan kemampuan eksekusi, penilaian dan perencanaan metode pengurangan risiko usaha, dan dibutuhkan pula berbagai proses manajerial guna memastikan kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha yang baru dirintis.
Seperti dijelaskan dalam majalah The Economist, pekerjaan wirausahawan identik dengan upaya memusatkan perhatian pada target:
Pertama, Anda harus mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, lalu Anda membangun sesuatu guna merespons kebutuhan tersebut.
Kedua, Anda mengamati dan menilai sejauh mana produk / layanan baru tadi memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sukses. Dan terus mengulangi proses tersebut sampai Anda mampu menghadirkan produk atau jasa yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar.
Seringkali, wirausahawan tidak memperoleh keuntungan sampai mereka berhasil menemukan kombinasi yang tepat atas produk dan jasanya dengan kebutuhan pelanggan dan pasar. Jadi butuh kesabaran dan keuletan terutama saat masih awal memulai.
Dalam lingkup yang lebih luas, guna membangun ekosistem kewirausahaan yang baik, sumberdaya manusia yang memiliki mindset serta skill kewirausahaan yang mumpuni akan sangat dibutuhkan.
Sumberdaya manusia yang mumpuni dan mindset yang baik saja tidak cukup. Tetapi harus ditunjang faktor-faktor lain, yaitu: Pasar yang mudah diakses, dukungan budaya, peta jalan dari pemerintah beserta regulasi yang mempermudahnya, sistem pendukung dan mentor yang baik serta terakhir berupa akses pembiayaan dan pendanaan terutama yang berkaitan dengan modal.
Baca juga: Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha
Dalam artikel ini mari mengulas konsep mindset dan kreatifitas wirausaha, serta apa saja trik yang bisa kita gunakan untuk menguasai keduanya.
Empat Karakter Entrepreneur Sukses
Ada banyak karakteristik dari wirausahawan yang sukses, namun mengutip dari Barringer dan Ireland (2016) dalam buku “Entrepreneurship; Successfully Launching New Ventures”, ada empat karakter utama dari wirausahawan sukses, yaitu: Passion for the business, product/customer focus, tenacity despite failure, dan execution intelligence. Selanjutnya keempat karakter akan diulas satu persatu.
Semangat (Passion) Untuk Berbisnis
Karakteristik nomor satu yang dimiliki oleh pengusaha sukses adalah hasrat untuk bisnis mereka, baik dalam konteks perusahaan baru atau bisnis yang sudah ada. Semangat ini biasanya berasal dari keyakinan wirausahawan bahwa bisnis akan memengaruhi kehidupan orang/masyarakat secara positif.
Membuat perubahan dalam kehidupan orang lain juga merupakan motivator utama di balik lahirnya berbagai usaha sosial, yang sering kali dimulai oleh orang yang mengesampingkan karier yang menjanjikan untuk mengejar tujuan sosial.
Inilah yang terjadi pada John Wood, yang mendirikan Room to Readdan penulis buku Leaving Microsoft to Change the World. Semangat Wood yang dalam untuk membantu anak-anak di negara berkembang membuatnya mulai menguangkan sejumlah kecil saham Microsoft untuk membeli buku dan membangun sekolah, bahkan sebelum dia keluar dari perusahaan.
Fokus Terhadap Produk/Konsumen
Karakteristik kedua yang menentukan dari pengusaha sukses adalah fokus pada produk / pelanggan. Kualitas ini dicontohkan oleh Steve Jobs, almarhum merupakan salah satu pendiri Apple Inc., yang menulis, “Komputer adalah alat paling luar biasa yang pernah kami buat… tetapi yang paling penting adalah meletakkannya di tangan sebanyak mungkin orang. ”
Sentimen ini menggarisbawahi pemahaman tentang dua elemen terpenting dalam bisnis apa pun, yaitu: produk dan pelanggan. Sementara itu, penting pula untuk dipikirkan tentang manajemen, pemasaran, keuangan, dan sejenisnya, tidak ada dari fungsi tersebut yang bisa membuat perbedaan jika suatu perusahaan tidak memiliki produk yang baik dengan kemampuan untuk memuaskan pelanggan.
Keuletan Meski Gagal
Karena pengusaha biasanya mencoba sesuatu yang baru, kemungkinan kegagalan selalu ada. Selain itu, proses pengembangan bisnis baru agak mirip dengan apa yang dialami oleh seorang ilmuwan di laboratorium. Seorang ahli kimia, misalnya, biasanya harus mencoba beberapa kombinasi bahan kimia sebelum menemukan kombinasi optimal yang dapat mencapai tujuan tertentu.
Dengan cara yang sama, mengembangkan ide bisnis baru mungkin memerlukan tingkat eksperimen tertentu sebelum kesuksesan dicapai. Kemunduran dan kegagalan pasti terjadi selama proses ini.
Kecerdasan Dalam Eksekusi
Kemampuan untuk mengubah ide yang solid menjadi bisnis yang layak adalah karakteristik utama dari wirausahawan yang sukses. Umumnya, kemampuan ini dianggap sebagai kecerdasan eksekusi. Dalam banyak kasus, kecerdasan eksekusi adalah faktor yang menentukan apakah suatu start-up berhasil atau gagal. Sebuah pepatah Tiongkok kuno memperingatkan, “Membuka bisnis itu sangat mudah; namun sangat sulit untuk tetap membukanya.“
Kemampuan untuk secara efektif menjalankan ide bisnis berarti mengembangkan model bisnis, membentuk tim usaha baru, mengumpulkan uang, membangun kemitraan, mengelola keuangan, memimpin dan memotivasi karyawan, dan sebagainya. Ini juga menuntut kemampuan untuk menerjemahkan pemikiran, kreativitas, dan imajinasi menjadi tindakan dan hasil yang terukur.
Baca juga: Kuliah Jurusan Bisnis Digital di Surakarta
Jeff Bezos, pendiri Amazon.com, pernah berkata, “Ide itu mudah. Eksekusinya yang sulit”. Bagi banyak pengusaha, waktu tersulit adalah segera setelah mereka meluncurkan perusahaan mereka. Kenyataan ini diungkapkan oleh Jodi Gallaer, pendiri perusahaan pakaian dalam, yang mengatakan, “Bagian paling menantang dari pekerjaan saya adalah melakukan segalanya untuk pertama kalinya”.
Kreatifitas Wirausaha
Selanjutnya, kreatifitas jadi elemen yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan. Hadiyati (dalam Raditya, 2020) mendefinisikan kreativitas sebagai inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru.
Atribut orang yang kreatif adalah: terbuka terhadap pengalaman, suka memperhatikan, melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak, memerlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap permasalahan, kemampuan untuk mengkombinasikan banyak gagasan, orisinil, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap fenomena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif.
Ada beberapa pihak yang menganggap bahwa kreativitas adalah sifat yang diwariskan secara eksklusif, namun ternyata tidak demikian. Berdasarkan penelitian di seluruh dunia kita bisa melihat bahwa budaya berbagai negara sangat berbeda dalam hal kreativitas dan inovasi. Beberapa negara, seperti Singapura, kurang dikenal karena inovasinya, namun lebih karena ketekunannya.
Negara lain, seperti Selandia Baru, memiliki rangkaian inovasi yang sangat kuat yang berjalan di seluruh budayanya. Tampaknya kreativitas bukanlah sifat genetic, namun lebih merupakan karakteristik budaya – yang dapat dipelajari.
Sementara itu, bisa disimpulkan bahwa berfikir kreatif adalah proses Melihat dengan sudut pandang baru, Menemukan hubungan baru dan membentuk kombinasi baru
Sebenarnya masalah yang kita hadapi tidak berubah, tetapi yang kita ubah adalah cara kita dalam memandang masalah tersebut melalui pola pikir positip. Misal: memandang kegagalan sebagai sukses yang tertunda, bukan kegagalan sebagai alasan untuk frustasi berat.
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif
Masih mengutip dari Raditya, 2020 dalam situs web chub.fisipol.ugm.ac.id ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, di antaranya:
Amati Sekeliling Anda: Amati apa yang terjadi di sekeliling Anda, visualisasikan, dan gunakan semua indra yang ada. Hal ini melatih dan mempertajam ingatan karena kreativitas berarti mempertajam pikiran dan meningkatkan kepekaan indra seseorang.
- Berimajinasi: Einstein semasa hidup pernah berkata: imajinasi lebih penting dari angka-angka. Aktivitas imajinasi meliputi merenung, berkhayal, dan mencari celah atau kekurangan untuk perbaikan usaha atau perusahaan
- Mengambil sudut pandang yang berbeda: Bertindak out of the box mungkin belum terbiasa dilakukan namun Anda bisa mulai melihat sesuatu dengan sudut pandang berbeda
- Melakukan Sesuatu yang baru: Lakukan hal positif yang belum atau jarang dikerjakan, berinteraksi dengan anak-anak, kerja sosial, dll karena dapat melatih kreativitas Anda.
- Mencatat: Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Pada dasarnya, ilmu dan kreativitas itu tidak terpisahkan. Atau berdiri sendiri Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide yang tiba-tiba Anda temukan sehingga tidak terlupakan.
- Tambah Wawasan: Penting bagi orang kreatif untuk punya wawasan yang luas dengan mempelajari hal-hal baru di dalam dan di luar bidang yang digeluti. Jelajahi internet, majalah, buku, tersesa di kota atau negara asing, pameran dll. Kegiatan tersebut bisa menambah kreativitas Anda.
- Disiplin: Orang kreatif adalah yang punya kedisiplinan untuk terus menciptakan ide-ide baru dan ketekunan untuk mewujudkan ide-ide mereka. Kreativitas dapat dilatih dan bukan anugerah sejak lahir. Maka latih dan tingkatkan kreativitas Anda untuk sukses.
Kemudian mengutip dari Zook (2014) dalam situs web inc.com, ada beberapa teknik pula yang bisa digunakan untuk meningkatkan kreatifitas, di antaranya yaitu:
- Konsumsi konten yang berada di luar zona nyaman Anda. Kita semua suka membaca tentang hal-hal di industri kita, tetapi biasanya ini tidak meningkatkan kreativitas. Jika Anda beruntung, ini mungkin membantu dengan motivasi atau inspirasi. Jika Anda ingin kreativitas Anda mengalir, mulailah mengonsumsi konten yang biasanya tidak Anda konsumsi. Baca blog di luar industri Anda. Bacalah buku-buku di luar genre pilihan normal Anda.
- Tulis artikel 500 kata tanpa topik apapun. Ini adalah latihan menyenangkan yang bisa digunakan ketika saya tidak bisa membuat pikiran saya terfokus atau muncul dengan ide-ide menarik. Saya akan membuka dokumen kosong dan mulai mengetik. Tidak ada judul, tidak ada topik, tidak ada pengeditan, dan yang terpenting tidak ada kritik diri. Saya hanya membiarkan jari-jari saya mulai mengetik dan membiarkan otak saya memutuskan kata-kata apa yang akan ditulis selanjutnya. Biasanya saya berakhir dengan beberapa hal yang cukup aneh dan gila yang tidak pernah saya bagikan, tetapi saya selalu merasakan dorongan energi kreatif setelahnya.
- Lakukan latihan “Brainstorming Tidak Ada Ide Buruk”. Ajak setidaknya satu orang untuk bergabung dengan Anda dalam sesi curah pendapat selama 45-60 menit. Tidak ada teknologi dan tidak ada kritik apapun. Bawalah topik atau ide yang ingin Anda diskusikan, dan mulailah membahasnya bolak-balik. Tuliskan semua ide Anda (di kertas aktual) dan jangan mengkritik satu ide pun. Penting untuk melakukan ini secara langsung dan untuk memastikan Anda tidak memiliki energi negatif atau umpan balik selama proses berlangsung. Anda mungkin akan mendapatkan 100 ide buruk, tetapi saya yakin Anda akan memiliki satu atau dua ide bagus. Plus, Anda akan menjadi lebih baik dalam hal ini semakin sering Anda melakukannya.Anda tidak harus menjadi pemikir kreatif untuk dapat berpikir di luar kotak, Anda hanya perlu melakukan lebih banyak hal yang merangsang pemikiran kreatif. Bahkan orang yang paling kreatif pun membutuhkan bantuan untuk mendapatkan inspirasi.