Penulis: Ulung Andika
PENDAHULUAN
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di tuntut untuk mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, adapun beberapa item yang perlu di kembangkan antara lain dengan meningkatkan intelektualitas kecerdasan, keterampilan, dan pengabdian mahasiswa melalui disiplin ilmu sebagai implementasi terhadap ilmu pengetahuan yang di terima di waktu saat dalam perkuliahan agar mahasiswa dapat melewati berbagai tantangan zaman yang semakin modern.
Di dalam arus kompetisi yang semakin kuat maka perlu diadakan suatu kegiatan yang terencana, sistematik, dan aplikatif untuk melatih dan mendidik mahasiswa agar menjadi intelektual muda yang berkualitas dan tanggap terhadap masalah-masalah yang timbul di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan mampu mencari solusinya. Dalam rangka merealisasikan dan mencapai tujuan tersebut maka dibuat adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk suatu pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Dalam hal ini yang menjadi sasaran utama KKN adalah Desa Glintang. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan tema khusus yang bersifat Insidental sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau atas permintaan pihak eksternal untuk memecahkan masalah dengan tema tertentu sehingga kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan mencapai target tertentu.
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang di di tunjuk sebagai salah satu tempat bagi mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan sebutan Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Tentu ada banyak sekali kecamatan yang terletak di dalam Kabupaten Boyolali ini. Banyak mahasiswa di terjunkan di desa-desa yang ada di berbagai kecamatan di Boyolali. Salah satunya saya beserta kelompok saya berada di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
Yakni lebih tepatnya di Desa Glintang, Desa Glintang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sambi berdekatan dengan Desa Catur, Jatisari. Desa Glintang juga memiliki pemandangan yang indah berupa sawah yang banyak serta pepohonan yang masih terjaga, tak heran jika suasana desa ini sangat asri dan sejuk ketika siang hari dengan hembusan angin yang segar.
Dengan adanya banyak lahan persawahan mayoritas penduduk Desa Glintang bekerja sebagai petani baik itu dilahan sendiri atau lahan milik tetangga, adapun bidang pekerjaan lain yang ada di Desa Glintang yakni penggrajian kayu untuk mebel tak heran jika hari-hari disana sering mendengar ada rumah warga yang berisik karena suara gerigi gergaji yang bergesek dengan kayu, hal ini tidak membuat saya merasa terganggu justru malah membuat suasana Desa menjadi hidup.
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia di kenal dengan sistem pendidikan nasional yang dilaksanakan melalui tiga jalur pendidikan, yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Pendidikan formal disekolah pada intinya bertujuan agar setiap peserta didik belajar untuk hidup. Tak luput dari keadaan desa serta penduduk, ada pula pendidikan yang perlu di dapatkan oleh generasi muda desa Glintang yakni pendidikan formal di Sekolah, di Desa Glintang sendiri terdapat sekolah dasar yang di gunakan untuk anak-anak belajar menempuh masa depan yang cerah, di Desa Glintang juga terdapat banyak sekali remaja yang mengenyam pendidikan di tingkat dasar, menengah pertama, menengah ke atas, dan perguruan tinggi. Sebagai generasi muda penerus bangsa yang cerdas dan berbudi luhur tinggi harus menciptakan kepribadian karakter yang baik agar nantinya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri atau bagi orang lain baik di dalam bidang pribadi, sosial, belajar, ataupun karirnya.
Dengan demikian upaya penerapan pendidikan karakter di lembaga formal dalam membentuk dan membina karakter peserta didik sangat diperlukan.
Berdasarkan pada UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Karakter itu sendiri merupakan nilai-nilai perliaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tatak rama, budaya, dan adat istiadat.
Oleh karena itu, dalam pendidikan tidak bisa terlepas dari penanaman karakter sebagai pembentukan karakter peserta didik, sehingganya dengan karakter tersebut peserta didik tidak hanya memiliki pengetahuan yang unggul, melainkan juga memiliki karakter yang mulia, Upaya menciptakan karakter yang mulia tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan, perlu adanya sejumlah usaha untuk mencapainya, setidaknya ada bimbingan yang terus-menerus yang dimotori oleh pihak sekolah, bukan hanya guru mata pelajaran, melainkan semua komponen masyarakat yang ada. Maka dari itu sangat disayangkan jika karakter anak dan remaja rusak jika ada pengaruh dari luar yang dapat berakibat kurang menyenagkan untuk kedepannya, dengan demikian sangatlah dibutuhkan bagi anak/remaja desa Glintang untuk mendapatkan ilmu tentang pentingnya pendidikan karakter yang di kemas ke dalam layanan Bimbingan & Konseling.
METODE
Dalam merealisasian program kerja kali ini saya selaku pelaksana program kerja terjun langsung ke lapangan untuk melihat berbagai macam kondisi yang terfokus pada remaja desa glintang, serta hal dasar yang di butuhkan untuk pengembangan diri serta perencanaan diri kedepannya akan seperti apa. Dalam rangka perealisasian program kerja kali ini menggunakan metode layanan bimbingan dan konseling, dengan bimbingan kelompok di bidang pribadi sosial, dengan layanan informasi dengan teknik ceramah plus diskusi kelompok.
Menurut Bimo Walgito (1982: 11) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang yang di berikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulktan yang ada pada kehidupannya, agar individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Menurut Rochman Natawijaya (1978) Bimbingan adalah pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan agar individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
Bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok (Prayitno, 1995: 178), sedangkan menurut Romlah (2001: 3) bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang di anutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan yang saya temukan di lapangan adalah masih terdapat Sebagian remaja di Desa Glintang yang perlu membutuhkan layanan BK tentang pendidikan karakter. Maka dari itu saya selaku penulis akan melakukan layanan informasi tentang pengertian karakter, Faktor yang mempengaruhi karakter, cara mengembangkan karakter diri, manfaat memiliki karakter diri yang baik. Yang saya laksanakan di Desa Glintang, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Proses atau kegiatan yang saya sebagai penulis laksanakan dalam menjalankan program saya diantaranya:
- Melakukan kunjungan ke rumah remaja setempat guna untuk mendapatkan informasi serta berkenan tidaknya mengikuti kegiatan dari pada program yang penulis kerjakan.
- Setelah itu terdapat 6 remaja yang ingin ikut dalam kegiatan program kerja penulis dengan mengikuti layanan bimbingan kelompok tentang pendidikan karakter, sebab di dalam dunia bimbingan dan konseling terdapat asas kesura relaan yang dimana konseli tidak merasa terpaksa dalam mengikuti proses bimbingan melainkan berdasarkan keinginan sendiri.
- Inti kegiatan, melakukan kegiatan inti pelaksanaan program kerja yakni bimbingan kelompok dengan layanan informasi tentang pendidikan karakter dengan perkenalan antara saya dengan remaja, kemudian melakukan ice breaking dengan harapan dapat mencairkan suasana agar tidak tegang dan proses bimbingan dapat terlaksana dengan Kemudian kegiatan ini dengan saya memberikan informasi tentang pendidikan karakter itu ini, kemudian terdapat faktor yang mempengaruhi, lalu manfaatnya ada ini dan ini, serta cara membangun karakter yang baik seperti ini.
- Supaya dinamika kelompok dapat hidup dan dapat saling berinteraksi satu sama lain penulis meminta dari 6 anggota membentuk kelompok untuk di pecah menjadi 2 kelompok dengan masing-masing kelompok 3 orang untuk berdiskusi terkait hal yang berkaitan dengan karakter.
- Hingga akhir sesi bimbingan tak lupa saya menekankan dan bertanya kembali seputar hal ada saja yang telah di pelajari bersama-sama dengan tujuan bahwa para remaja sudah benar-benar mengerti dan dapat menlaksanakan di kehidupan sehari-hari.
PENUTUP
Meskipun dalam lingkup pedesaan yang nyaman, tentram, aman. Tetap masih sangat di perlukannya bimbingan kepada generasi penerus bangsa yang berada di desa Glintang ini agar lebih mengenal serta mengetahui sampai mana posisi keadaan diri individu masing-masing, serta Bimbingan kelompok telah berjalan dengan baik. Remaja di desa Glintang juga memberikan respons yang baik kepada saya dan anggota kelompok saya.
Dengan adanya bimbingan kelompok ini diharapkan dapat membantu siswa untuk paham tentang pentingnya memiliki kepribadian karakter yang baik di era seperti sekarang ini. Serta kegiatan ini diharapkan dapat membantu penyelesaian masalah-masalah yang ada di masyarakat. Dengan ini saya berharap atas kerjasama dari semua pihak baik moril ataupun material karena kesuksesan dari kegiatan ini hanya dapat tercapai atas kerjasama seluruh pihak yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Munir, Pendidikan Karakter (membangun Karakter Anak Sejak dari Rumah), (Yogyakarta: Pedagogia, 2010)
Soetjipto, Raflis Kosasi, Profesi Keguruan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Pendidikan Nasional.
Haryanto. (2013). Macam-macam metode pembelajaran, http://belajarpsikologi.com/macammacam-metode-pembelajaran.
Agus Kholidin. 2017. Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Di Smp Muhammadiyah 4 Metro Utara. Institut Agama Islam Negeri (Iain) Metro