Penulis: Rosita Lusia Tada
Desa Ngaglik terletak di Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah. Desa ini umumnya terdiri dari lahan persawahan dan perkebunan. Gambaran desa Ngaglik ini adalah desa dengan pemandangan alam yang indah, dengan hijauannya sawah dan perkebunan yang menghampar luas.Desa Ngaglik memiliki luas wilayah sekitar 2,64 km persegi. Desa Ngaglik terletak di lereng Gunung Merapi, yang merupakan gunung berapi aktif di Jawa Tengah. Karena letaknya yang berada di lereng Gunung Merapi, desa ini memiliki keadaan topografi yang berbukit- bukit.Secara keseluruhan, kondisi geografis Desa Ngaglik yang terletak di lereng Gunung Merapi menjadikannya memiliki keadaan yang berbukit-bukit dengan kebun-kebun dan persawahan yang membentang di sejumlah area pasar wilayah ini.
Desa Ngaglik sendiri sampai saat ini masih menghadapi kesenjangan ekonomi yang signifikan antara sesama masayarakat. Hal ini disebabkan oleh akses terbatas terhadap lapangan kerja yang layak jadi hampir sebagian besar Sebagian besar penduduk desa ini mengandalkan sektor pertanian, namun dengan lahan yang terbatas dan kemajuan industri yang lambat, pilihan kerja terbatas dan adanya juga kemiskinan struktural. Disisi lain ada infrastruktur yang kurang memadai yang di mana Desa Ngaglik juga masih menghadapi permasalahan seperti jalan, jembatan, dan saluran air. Beberapa wilayah di desa ini sulit diakses dikarenakan terdapat jalan yang rusak atau tidak layak.
Di desa Ngaglik, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Mereka mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Jenis tanaman yang umum ditanam di desa ini adalah padi, tembakau, dan sayuran seperti tomat, bawang, dan cabai.Salah satu permasalahan dalam bidang pertanian di desa Ngaglik adalah kurangnya akses terhadap modal usaha. Petani di desa ini kesulitan mendapatkan modal untuk membeli benih, pupuk, dan peralatan pertanian. Hal ini menghambat perkembangan pertanian di desa Ngaglik dan mengurangi produktivitas pertanian.Selain itu, permasalahan lain yang dihadapi dalam bidang pertanian adalah kondisi tanah yang semakin subur. Walaupun desa ini terkenal dengan lahan persawahan yang luas, namun tanahnya mulai mengalami penurunan kesuburan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan kurangnya pengolahan tanah secara teratur.
Masalah lain yang dihadapi desa Ngaglik adalah adanya serangan hama dan penyakit tanaman. Tanaman padi di desa ini sering kali diserang oleh wereng padi dan penyakit seperti blas, hawar daun, dan karat daun. Petani kesulitan mengendalikan serangan hama dan penyakit yang dapat mengurangi hasil panen mereka. Dalam mengatasi permasalahan dalam bidang pertanian ini, pemerintah dan instansi terkait perlu memberikan perhatian khusus pada desa Ngaglik. Pemberian bantuan modal usaha kepada petani, penyuluhan mengenai penggunaan pupuk organik dan praktik pertanian yang ramah lingkungan, serta pendampingan teknis dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman dapat menjadi solusi yang efektif. Dengan demikian, pertanian di desa Ngaglik diharapkan bisa berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Di lihat dari beberapa persoalan pertanian maka pada hari Jumat tanggal 7 aguatus 2023,saya melaksanakan program penyuluhan pertanian dengan tema “Penggunaan Pupuk Organik Dalam Mengatasi Hama Dan Penyakit Pada Tanaman”. Pelaksanan kegiatan gini berlangsung malam hari pada pukul 8 di kediaman Bapak RT 05 di desa Ngaglik.. Perserta penyuluhan yang turut berpartisipai dalam kegiatan tersebut sekitar 34 orang yang terdiri dari bapak dan ibu kelompok Tani Di RT 05 desa Ngaglik.
Tujuan saya melakukan penyuluhan pembuatan pupuk organik di Desa Ngaglik ini adalah untuk :
- Meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya penggunaan pupuk organik dalam mengatasi hama dan penyakit pada tanaman. Pupuk organik mengandung nutrisi yang dapat memperbaiki kualitas tanah, sehingga tanaman menjadi lebih sehat dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Dengan demikian, petani dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan penggunaan pupuk kimia yang dapat berdampak negatif pada tanah dan
- Memberikan pengetahuan kepada petani mengenai cara pembuatan pupuk organik yang sederhana dan mudah dilakukan. Dengan mengetahui cara pembuatan pupuk organik, petani dapat memanfaatkan bahan-bahan organik yang ada di sekitar mereka, seperti pupuk kandang, limbah pertanian, dan limbah dapur, untuk dijadikan pupuk yang berkualitas tinggi. Dengan demikian, petani dapat menghemat biaya pembelian pupuk dan juga mengurangi penggunaan bahan kimia yang berpotensi merusak lingkungan.
- Mengajarkan petani tentang penggunaan pupuk organik secara tepat dan Pupuk organik perlu diberikan dengan dosis yang sesuai agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan nutrisi pada tanaman. Dalam penyuluhan ini, petani akan diajarkan mengenai dosis, cara pemberian, dan waktu pemberian pupuk organik yang tepat untuk mengatasi hama dan penyakit. Dengan penggunaan pupuk organik yang tepat, tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
- Meningkatkan kemampuan petani dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit secara Dalam penyuluhan ini, petani juga akan diajarkan mengenai metode pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan bahan alami, seperti menggunakan ekstrak daun sirsak sebagai insektisida alami atau menggunakan pupuk organik berkualitas tinggi untuk meningkatkan kekebalan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Dengan demikian, petani dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Dengan penyuluhan pembuatan pupuk organik dan pengendalian hama dan penyakit secara alami, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman secara berkelanjutan, mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, dan menjaga kesehatan tanah dan lingkungan. Selama proses berlangsungnya penyuluhan ini , saya menjelaskan bahwa penggunaan pestisida organik merupakan solusi tepat untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman.
Selain harganya murah, pestisida organik juga bisa dibuat sendiri oleh para petani dan pasti lebih ramah lingkungan. Pengunaan pupuk organik muncul sebagai salah satu solusi alternatif untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang sedang ramai digunakan saat ini. Pupuk organik adalah produk pertanian yang di produksi yang bahan bahan organik yang artinya seluruh proses produksi pupuk organik dilakukan secara alami mulai dari cara budidaya dan pengelolaannya.
Metode pertanian organik bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah dengan menggunakan pupuk alami seperti kompos dan pupuk hijau. Pupuk alami ini menjadi sumber nutrisi bagi tanaman dan membantu meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik.Selain itu, pertanian organik juga menggunakan metode pengendalian hama yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penggunaan pestisida kimia sintetik dihindari dan digantikan dengan pestisida organik seperti pestisida nabati, yang berasal dari tanaman seperti bawang merah ,bawang putih dan lain lainnya Sistem ini juga mendorong pola rotasi tanaman, interkultur, dan pengendalian gulma secara alami. Dalam penyuluhan pertanian organik, saya akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat mengenai manfaat, prinsip, dan cara praktik pertanian organik.
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan pertanian organik. Salah satunya adalah menghasilkan makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Tanaman yang ditanam dengan metode organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan tidak mengandung residu bahan kimia berbahaya. Hal ini memberikan keuntungan bagi kesehatan masyarakat, terutama dalam mengurangi risiko paparan bahan kimia beracun. Selain itu, pertanian organik juga berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dalam praktik pertanian konvensional, penggunaan pestisida dan pupuk sintetis dapat mencemari tanah, air, dan udara. Namun, dengan metode organik, tanah menjadi lebih subur dan ramah lingkungan. Bahan-bahan alami seperti pupuk kandang dan kompos digunakan untuk menyuburkan tanah, sedangkan pembajakan yang lebih sedikit mengurangi erosi tanah dan menjaga keragaman hayati.
Prinsip-prinsip pertanian organik meliputi penggunaan sumberdaya alami secara efisien, pemeliharaan kesuburan tanah, pengendalian hama dan penyakit secara alami, serta penyelenggaraan rotasi tanaman. Dalam praktiknya, petani organik juga menerapkan penggunaan varietas tanaman lokal yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan setempat.
Untuk mengadopsi pertanian organik dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa langkah sederhana yang dapat diikuti. Pertama, pertanian organik dapat dimulai dengan menanam tanaman di pekarangan atau lahan kosong yang tersedia. Penggunaan pupuk kandang atau kompos alami disarankan untuk menyuburkan tanah. Selanjutnya, pengendalian hama dapat dilakukan dengan menggunakan metode biologi, seperti memanfaatkan musuh alami hama atau menggunakan racun botani.
Dalam penyuluhan pertanian organik, penting juga untuk menyebarkan informasi penting mengenai pengolahan limbah organik. Perlakuan limbah organik dengan pengomposan atau fermentasi dapat menghasilkan pupuk alami yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, edukasi tentang manfaat jangka panjang pertanian organik terhadap kesehatan, lingkungan, dan keberlanjutan pangan juga perlu ditekankan.Dengan menerapkan pertanian organik, masyarakat dapat menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Ini adalah metode yang berkelanjutan dan dapat membantu memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas di masa depan. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam menerapkan pertanian organik agar dampaknya dirasakan secara luas.
Penggunaan pupuk organik terhadap hama dan penyakit pada tanaman dapat memberikan beberapa hasil yang positif, antara lain:
- Mengurangi serangan hama yang di mana pupuk organik dapat meningkatkan keseimbangan ekosistem di sekitar tanaman, sehingga mengurangi serangan Beberapa jenis pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang mengandung mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan hama. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga dapat meningkatkan sistem pertahanan tanaman, sehingga membuatnya lebih tahan terhadap serangan hama.
- Meningkatkan keberagaman mikroba tanah dengan memberikan pupuk organik yang akan memperkaya populasi mikroba yang bermanfaat bagi Mikroba ini memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tanaman dan menghambat pertumbuhan patogen penyebab penyakit. Dengan meningkatnya populasi mikroba yang menguntungkan, tanaman memiliki perlindungan tambahan terhadap serangan penyakit.
- Memperkuat sistem pertahanan tanaman karena pupuk organik mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk membentuk senyawa pertahanan, seperti senyawa fenolik dan Senyawa ini dapat meningkatkan sistem pertahanan tanaman terhadap serangan patogen penyebab penyakit. Selain itu, pupuk organik juga dapat meningkatkan pertumbuhan akar tanaman, sehingga membuatnya lebih kuat dalam menyerap nutrisi dan air yang dibutuhkan.
Meskipun demikian, efektivitas penggunaan pupuk organik terhadap hama dan penyakit dapat bervariasi tergantung pada jenis pupuk organik yang digunakan, dosis yang diterapkan, serta faktor lingkungan dan keberlanjutannya. Oleh karena itu, penting untuk memilih pupuk organik yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan menerapkan dosis yang tepat sehingga dapat mendapatkan hasil yang optimal.
Berikut adalah beberapa data dari para ahli terkait pupuk organik dan pupuk kimia:
- John E. Reganold, profesor ilmu tanah dan agrikultur di Universitas Washington, mengemukakan bahwa penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kualitas tanah, menambah kesuburan, dan menjaga keanekaragaman hayati, sehingga mendukung sistem pertanian yang lebih berkelanjutan.
- Adrian C. Newton, ahli ekologi tropis dari Universitas Bournemouth, menyatakan bahwa penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang dapat merusak ekosistem, mengurangi keanekaragaman hayati, dan mencemari sumber air.
- Selim R. Khan, profesor ilmu tanah dan manajemen lahan di Universitas Lincoln di Selandia Baru, mengemukakan bahwa penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan properti fisik, kimia, dan biologi tanah, sehingga meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi risiko penggunaan pupuk kimia.
- Paul C. Struik, ahli agronomi dari Universitas Wageningen di Belanda, menyatakan bahwa pupuk organik lebih bersifat lambat melepaskan nutrisi, sehingga dapat memberikan ketersediaan nutrisi yang konstan bagi tanaman. Hal ini berbeda dengan pupuk kimia yang memberikan nutrisi secara cepat namun tidak konsisten.
- R. Terry Bowyer, profesor peneliti dari Institut Kehutanan Amerika Serikat, menyatakan bahwa pupuk organik dapat membantu meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah, yang merupakan kunci untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas pertanian jangka panjang.
- Matin Qaim, profesor ilmu pertanian di Institut Penelitian Ekonomi Dunia di Jerman, mengemukakan bahwa pemilihan antara pupuk organik dan pupuk kimia harus didasarkan pada konteks dan tujuan pertanian yang diinginkan. Dia menyatakan bahwa dalam beberapa kasus, penggunaan pupuk kimia dapat membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi kelaparan, terutama di daerah yang mengalami kekurangan nutrisi.
Data dari para ahli ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas tanah, menjaga keanekaragaman hayati, dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, keputusan akhir penggunaan pupuk organik atau pupuk kimia harus didasarkan pada konteks dan tujuan pertanian yang spesifik.
Meskipun penyuluhan pembuatan pupuk organik dapat membantu dalam mengatasi hama dan penyakit pada tanaman, masih ada beberapa hambatan yang mungkin dihadapi. Beberapa hambatan tersebut antara lain:
- Keterbatasan Pengetahuan: Beberapa petani mungkin masih kurang memiliki pengetahuan yang memadai tentang pembuatan dan penggunaan pupuk organik. Penyuluhan harus dilakukan secara terus-menerus untuk membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang manfaat dan cara penggunaan pupuk
- Keterbatasan Sumber Daya: Proses pembuatan pupuk organik dapat membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup, seperti bahan mentah organik, air, tenaga kerja, dan Keterbatasan ini dapat menghambat petani yang sudah memiliki keterbatasan sumber daya.
- Pengaruh Cuaca dan Lingkungan: Cuaca yang buruk atau lingkungan yang tidak mendukung dapat mempengaruhi pembuatan pupuk organik. Misalnya, kelembaban yang sangat tinggi dapat menyebabkan proses fermentasi pupuk organik tidak berjalan dengan baik.
- Pemasaran Produk: Setelah pembuatan pupuk organik, petani mungkin menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk mereka. Pengenalan yang lebih luas tentang manfaat dan kualitas pupuk organik kepada masyarakat dapat membantu mengatasi hambatan ini.
- Resistensi Hama dan Penyakit: Beberapa hama dan penyakit dapat menjadi resisten terhadap metode pengendalian menggunakan pupuk organik. Dalam hal ini, petani mungkin perlu mencari metode pengendalian hama dan penyakit lain yang lebih efektif.
- Perubahan dalam Budaya Pertanian: Mengubah pola pikir dan budaya pertanian konvensional menjadi lebih berfokus pada penggunaan pupuk organik dapat menjadi suatu Perubahan ini mungkin membutuhkan waktu dan upaya yang cukup, terutama jika petani telah terbiasa dengan cara-cara pertanian konvensional yang mereka gunakan selama ini.