Perusahaan Tiktok merilis hasil riset berjudul “Shoppertainment 2024: The Future of Consumer and Commerce”. Riset ini mengulas tren perubahan perilaku belanja yang (intinya) sekarang doyan shopping sambil menikmati entertainment. Riset melibatkan 23 “focus group” dan 765 responden dari lima negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Shoppertainment ialah perilaku belanja yang mementingkan aspek emosional. Perdagangan berbasis konten yang memberikan hiburan dan edukasi terlebih dulu sebelum terjadi transaksi.
(Tiktok, 2023)
Pada praktiknya, menyaksikan orang jualan secara live di Tiktok, Instagram, maupun Shopee Live sudah sering kita jumpai. Pun ketika akan membeli sesuat, kita menonton video di platform e-commerce berisi penjelasan fitur, manfaat serta cara penggunaan produk. Perilaku inilah yang akan mewarnai masa depan e-commerce.
Ada tiga perubahan perilaku belanja masyarakat yang jadi peluang bagi kita pelaku e-commerce.
79% konsumen lebih terinspirasi untuk berbelanja oleh konten yang mengungkapkan nilai produk (product value) dibandingkan yang cuma menawarkan diskon. Maka, Anda bisa membuat banyak konten dengan berbagai variasi. Tapi ingat, tetap fokus pada nilai (value) berupa edukasi manfaat, kegunaan, detail produk dan lainnya. Hal ini untuk mendorong rasa percaya diri konsumen sebelum membuat keputusan berbelanja, meningkatkan pembelian dan jumlah isi “keranjang belanja” mereka.
80% konsumen berharap platform konten (misal Tiktok Shop, Shopee Live, dll) agar menawarkan informasi brand/produk yang lengkap agar berbelanja jadi lebih mudah. Strateginya ialah dengan membuat konten yang kaya akan informasi produk, dapat ditindaklanjuti serta dapat meningkatkan kenyamanan konsumen saat menelusuri informasi dan membeli di akun e-commerce Anda.
73% konsumen terhubung kepada seller melalui cara yang ‘sangat cair’ (fluid) seperti hashtag, komentar, cerita, live konten, dll. Gunakan strategi menurunkan hambatan untuk terjadinya kreasi bersama antara Anda dengan calon konsumen. Kolaborasi ini akan mengembangkan brand/produk Anda secara organik. Pastikan konten bisa di stitch (Tiktok), dikomentari, dibagikan ulang, dan direview.
Penulis: Luthfi Hamdani