Berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif menyumbang sebesar Rp 1.100 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sepanjang tahun 2020.
Meskipun banyak pelaku industri mengalami kemunduran atau bahkan kebangkrutan sebab pandemi, pelaku industri kreatif seperti aplikasi digital masih bisa terus tumbuh dan berkembang.
Kreatifitas dan keuletan melakukan usaha juga ditunjukkan pelaku insdutri kreatif dengan melakukan digitalisasi agar konsumen tetap bisa membeli produk mereka secara online.
Hal ini menunjukkan bahwa kedepan industri kreatif punya peluang besar untuk memperbaiki perekonomian bangsa, terutama dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Tidak mau ketinggalan tren, DEMA FE UIN Maliki Malang akan menyelenggarakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi (PBAK-FE) dengan topik tersebut. Kegiatan akan mengambil tema: “Developing Student Creativity in Advancing the Creative Economy.”
Agenda yang dilaksanakan selama dua hari, Kamis dan Jumat, tanggal dua dan tiga September akan diisi dengan seminar nasional. Dalam seminar ini, panitia menghadirkan Ahmed Tessario (CEO PT.Sirtanio Organik Indonesia dan CEO PT.Satu Atap Indonesia).
Selain itu, turut diundang Luthfi Hamdani,MM (Dosen Bisnis Digital Politeknik Akbara dan redaktur Forka Indonesia).
“Dengan diselenggarakannya agenda besok ini, panitia berharap mampu memberi pembekalan dan informasi mengenai perkembangan ekonomi dan industri kreatif di Indonesia kepada mahasiswa baru.” tutur Rezky Saputra, ketua DEMA FE.
“Serta yang terperting, mereka mampu melihat peluang besar sektor ekonomi industri kreatif dan menjadi pionirnya di masa yang akan datang.” tuturnya lagi.