Malang, 15 Januari 2025 – Korps PMII Putri (KOPRI) PC PMII Kota Malang bersama Vox Femina sukses menggelar diskusi dan bedah buku bertajuk “Inovasi Pengawasan Pemilu”, Rabu (15/1) di Bento Kopi, Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas strategi pengawasan dan pencegahan kecurangan dalam pemilu, sekaligus mendorong peran aktif masyarakat dalam menjaga demokrasi yang sehat.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua KOPRI PC PMII Kota Malang dan Manager Vox Femina. Dalam pembukaannya, Navis sebagai ketua kopri menegaskan pentingnya keterlibatan berbagai elemen masyarakat, terutama perempuan dan pemuda, dalam pengawasan pemilu guna menciptakan proses demokrasi yang transparan dan berintegritas.
Buku yang kita bedah hari ini tentu menjadi referensi penting bagi semua pihak yang berkecimpung dalam pemilu, baik itu penyelenggara, pengawas, peserta, maupun masyarakat luas. Saya berharap diskusi dalam acara ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas serta mendorong implementasi inovasi yang lebih konkret dalam sistem pengawasan pemilu di Indonesia. “Jelas Navis sebagai ketua KOPRI PC. PMII Kota Malang.
Sambutan kedua oleh Inas Aqila Sabrinata sebagai Vox femina juga mendukung acara diskusi dan bedah buku yang mengajak seluruh peserta untuk mendukung kaum muda sebagai garda terdepan dalam pengawasan pemilu.
kami menaruh perhatian besar terhadap pengawasan pemilu yang partisipatif, inklusif, dan berbasis teknologi. Inovasi dalam pengawasan pemilu tidak hanya berarti pemanfaatan teknologi digital, tetapi juga mencakup penguatan peran masyarakat, khususnya perempuan, dalam memastikan pemilu yang berkualitas.. ” Ujar Inas dalam sambutannya.
Baca juga: Buku panduan membangun bisnis digital
Diskusi yang berlangsung interaktif ini menyoroti berbagai tantangan dalam pengawasan pemilu serta inovasi yang dapat diterapkan untuk mencegah kecurangan.
Narasumber menjelaskan secara detail bahwasanya sebagai anggota dari bawaslu selalu menekankan pada kepatutan terhadap regulasi dan hukum yang ada.
Ketika kecurangan itu tumbuh dari badan penyelenggara, maka awal kebobrokan itu akan dimulai. Bagaimana nantinya KOPRI bisa melakukan kegiatan pendidikan politik yang berkesinambungan dan subjektif. Bisa memilih orang menjadi pemimpin karena visi misi yang dibawa., kualitas pribadi, kapasitas dan kapabilitas kinerja serta bermanfaat bagi banyak orang. ” Ujar Yogi Eka Chalid Farabi sebagai narasumber di acara tersebut. ”
Para peserta, yang berasal dari berbagai latar belakang, turut memberikan pandangan dan pengalaman mereka terkait pengawasan pemilu di tingkat lokal maupun nasional.
Kolaborasi antara KOPRI PC. PMII Kota Malang dengan Vox Femina dan Bawaslu menjadi simbol dari pentingnya sinergi antara organisasi lembaga penyelenggara dalam memastikan pengawasan dalam pemilihan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak kader PMII yang teredukasi mengenai pentingnya partisipasi aktif dalam pengawasan pemilu serta dapat mengaplikasikan strategi yang dibahas untuk memastikan pemilu yang jujur dan adil di Indonesia.