Penulis: Muhammad Luthfi Hamdani
Kreativitas adalah proses menghasilkan ide baru atau berguna. Pengenalan peluang bisnis merupakan proses kreatif. Sehingga kita akan mudah melihat kreativitas proses dalam pembentukan berbagai macam produk, layanan, dan bisnis baru. Semakin banyak individu dengan kreatifitas tinggi yang bekerja dalam suatu perusahaan, maka akan menjadi sumber kreativitas dan inovasi bagi perusahaan mereka (Klotz et al., 2014).
Sedangkan menurut (Kim & Williams, 2020), kreativitas adalah melakukan atau membuat sesuatu yang unik dan bermanfaat, dan hasil akhir dari proses ini adalah inovasi. Ada beberapa atribut yang melekat pada diri seorang yang kreatif, di antaranya adalah:
- Terbuka terhadap pengalaman,
- Suka memperhatikan,
- Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,
- Kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan,
- Independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak,
- Percaya diri,
- Rela mengambil risiko yang diperhitungkan,
- Gigih, sensitif terhadap permasalahan,
- Kemampuan untuk mengkombinasikan banyak gagasan, orisinil, responsif
- Motivasi, bebas dari rasa takut gagal, terhadap perasaan, (chub.fisipol.ugm.ac.id)
Menurut (Frederick et al., 2016; 205-206), kreativitas didefinisikan sebagai kualitas atau kekuatan mencipta. Manusia pada dasarnya kreatif. Sebagai wirausahawan, kita juga dapat menjadi lebih kreatif jika menggunakan beberapa metode berikut:
- Brainstorming: Ini adalah cara kuno untuk menghidupkan ide-ide kreatif dan memecahkan masalah, namun sejauh ini masih merupakan cara terbaik. Dunia bisnis tersadarkan ketika Alex Osborn memperkenalkan konsep ini pada tahun 1950-an. Aturan yang ditetapkan mudah diikuti:
- Tuliskan setiap solusi yang terlintas dalam pikiran
- Terima semua ide-ide luar biasa
- Hindari mengkritik apa pun
- Coba bangun bermacam ide, bahkan ketika ide tersebut tampak bodoh atau khayalan.
- Ketertarikan yang berlawanan (opposite attract): Proses ini melibatkan penyatuan dua hal yang tidak masuk akal untuk melihat apa yang terjadi. Contoh: bayangkan sebuah restoran tanpa pelayan, meja, atau peralatan makan. “Itu McDonald’s”, restoran cepat saji yang begitu popular saat ini. Bayangkan sebuah toko buku tanpa buku dan tanpa toko. “Bukankah itu Amazon.com?”
- THINKubate: Gerald Haman menciptakan ‘THINKubator’, sebuah taman bermain di mana para pebisnis, wiraswasta, dan sejenisnya dapat melarikan diri dari lingkungan kantor yang membosankan. Taman bermain ini memiliki tempat duduk yang nyaman, mainan dan gambar-gambar menyenangkan dan secara keseluruhan menawarkan lingkungan yang mendukung stimulasi otak dan penciptaan ide. Upaya ini berhasil, karena Haman telah mengembangkan banyak produk untuk Procter & Gamble (P&G).
Gambar: Thinkubator Gerald Haman
Sumber: https://www.wishfulthinking.co.uk/2006/06/29/the-thinkubator-and-other-creative-environments/
- Terhubung: Setiap orang yang Anda temui atau tempat yang Anda kunjungi mungkin merupakan peluang yang menunggu untuk diwujudkan. Kuncinya adalah bersiap menghadapi peluang itu ketika kesempatan itu muncul. Konsultan kreativitas Jordan Ayan menyarankan untuk membangun CORE Anda: rasa ingin tahu (Curiosity), keterbukaan (Openness), risiko (Risk), dan energi (Energy). Sifat-sifat ini dapat ditingkatkan dengan membaca tren, menghadiri pameran dagang, menjelajah, dan mencoba hal-hal baru.
- Selalu rayakan kegagalan: Coba dan coba lagi. Apa yang tidak membunuhmu hanya membuatmu lebih kuat. Nikmati setiap menit proses mencari ide.
- Berolahraga: Ya! Olahraga membuat kreativitas, berupa hormon endorphin, mengalir. Bebaskan pikiran sementara saat Anda sedang jogging atau bersepeda. Pastikan untuk selalu mencatat semua ide yang muncul.