Karanganyar – Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia sedang mengalami pandemi wabah covid -19 yang menjadikan semua berubah secara mendadak mulai dari bidang ekonomi hingga pendidikan semua dilakukan secara daring dan terbatas.
Berbicara persoalan di bidang pendidikan yang mana biasanya kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau berinteraksi langsung antara guru dan murid kini harus berubah menjadi daring yang mana guru dan murid harus berinteraksi melakukan pembelajaran dengan cara virtual.
Ditambah lagi kondisi Indonesia saat ini yang membuat PPKM terus diperpanjang sehingga menjadikan kegiatan pembelajaran tatap muka yang dijadwalkan sebelumnya semestinya sudah bisa dilakukan namun sampai saat ini belum bisa terlaksana karena kondisi dan keadaan sehingga mau tidak mau pembelajaran harus kembali lagi dilakukan secara daring atau virtual.
Pembelajaran daring pada umumnya membawa dampak positif dan negatif maka dari itu perlu dan pentingnya pendampingan dari orang tua untuk mengontrol anak-anak nya agar tidak terpengaruh oleh dampak negatif.
Oleh karena itu, pada tanggal 7 Agustus 2021 Retno Purnamasari sebagai mahasiswa UNISRI Fakultas FKIP PPKn yang sedang melaksanakan KKN yang berlokasi di Dusun Mesen Rt 01 Rw 08 Desa Rejosari Gondangrejo Karanganyar dengan Kepala Desa Rejosari Agus Supadiyono S.T beserta DPL Rolan Mart Sasongko S.E M.M mahasiswa KKN UNISRI Kelompok 28 mengadakan kegiatan Optimalisasi Pendampingan Belajar di Tengah Pandemi Covid-19.
Kegiatan ini dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan “semangat belajar anak-anak terus meningkat walaupun sekolah atau pembelajaran dilakukan secara daring/ virtual, karena siap tidak siap semua kegiatan akan beralih menjadi daring/virtual.
Jangan sampai sekolah daring mematahkan semangat anak-anak untuk belajar dan mempengaruhi prestasinya untuk itu perlu dan pentingnya motivasi dan pendampingan dari orang tua untuk memberikan support kepada anak-anaknya untuk terus dan mau belajar”.
Namun seperti yang kita jumpai akhir-akhir ini bahwa “ada beberapa anak-anak ketika pembelajaran dilakukan secara daring semangat belajar mereka menurun dalam belajar dan mengerjakan tugas karena hanya diberikan tugas tugas dan tugas oleh guru mereka tetapi penyampaian materi yang disampaikan oleh guru tidak dapat dilakukan secara efektif dan maksimal.
Selain itu ditambah karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Orang tua mereka yang tidak bisa secara 100% mengawasi anak-anaknya dalam hal belajar dirumah karena keterbatasan dan beberapa hal lainnya yang mengakibatkan pengawasan dari orang tua tidak maksimal, untuk itu harapan selanjutnya yakni supaya kegiatan pembelajaran atau sekolah dapat dilakukan secara tatap muka lagi dan semoga Indonesia lekas pulih”.
“Kegiatan ini mendapatkan respon baik dari orang tua dan anak-anak karena dapat membantu dalam hal pendampingan belajar, menjadikan motivasi tersendiri untuk semangat belajar karena dapat belajar dengan teman-temannya secara langsung dan bersama-sama sehingga mengerjakan tugas lebih enjoy dan senang sehingga menjadikan mengerjakan tugasnya tidak cepat bosan tentunya”.