Penulis: Farhan Febrian Rahman
PENDAHULUAN
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di tuntut untuk mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), antara lain dengan meningkatkan intelektualitas, keterampilan (skill) dan pengabdian mahasiswa melalui disiplin ilmu sebagai implementasi terhadap ilmu pengetahuan yang di terima di bangku kuliah agar mahasiswa dapat menjawab tantangan zaman yang semakin pesat. Di tengah-tengah arus kompetisi yang semakin kuat maka perlu diadakan suatu kegiatan yang terencana, sistematik, dan aplikatif untuk melatih dan mendidik mahasiswa agar menjadi intelektual muda yang berkualitas dan tanggap terhadap masalah-masalah yang timbul di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan mampu mencari solusinya. Dalam rangka merealisasikan dan mencapai tujuan tersebut maka dibuat adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk suatu pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Dalam hal ini yang menjadi sasaran utama KKN adalah Desa Glintang. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu tugas kegiatan pengabdian terhadap masyarakat yang dilakukan oleh seorang/sekelompok mahasiswa dengan tema tertentu sesuai dengan kebutuhan atau permintaan pihak luar atau masyarakat tempat mahasiswa melakukan kegiatan KKN yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada masyarakat serta mencapai target tertentu yang telah di tentukan.
Desa Glintang merupakan Desa yang terdapat banyak pelaku UMKM. Jenis usaha
UMKM di Desa Glintang salah satunya adalah mebel. Dengan adanya UMKM mebel dapat dikatakan ada banyak limbah yang dibuang oleh pelaku usaha seperti grajen kayu (sisa pemotongan kayu). dengan demikian Saya sebagai Mahasiswa KKN UNISRI memberikan kontribusi berupa ide yaitu cara pengolahan limbah grajen kayu untuk dijadikan produk yaitu arang briket yang terbuat dari grajen kayu kepada pemuda remaja di Desa Glintang. Bisa dikatakan di Desa Glintang belum ada pengolahan grajen kayu untuk dijadikan suatu produk.
METODE
Dalam merealisasikan program kerja kali ini Saya sebagai Mahasiswa KKN UNISRI berperan sebagai pengamat penuh serta partisipan. Pelaksanaan program kerja kali ini saya sebagai pelaksana program kerja, terjun langsung ke lapangan yang merupakan objek perealisasian program kerja, yaitu kepada pemuda remaja yang ada di Desa Glintang dengan tujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan arang briket, Pengumpulan data dalam rangka perealisasian program kerja kali ini menggunakan metode diantaranya:
- Observasi partisipan: Observasi terlibat (partisipan) merupakan salah satu jenis kegiatan observasi yang mana Saya sebagai pengamat terlibat langsung tehadap objek yang sedang diamati dan saya dapat mengetahui langsung keadaan yang terjadi pada objek secara langsung (Ridhahani, 2020).
- Pelatihan: Pelatihan merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dibuat dengan terarah untuk menambah ketrampilan, pengalaman, keahlian, peningkatan dan penambahan ilmu serta perubahan sikap seorang pelaku usaha (Nugroho, 2019). Pelatihan yang dilakukan adalah bagaimana cara pembuatan arang briket dari proses tahap awal sampai akhir, dan semua pelatihan tersebut dilakukan secara langsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pentingnya pengabdian Mahasiswa melalui program KKN sebagai upaya nyata untuk memberikan manfaat pada masyarakat. Dengan berfokus kepada peluang pengolahan limbah di Desa Glintang, Saya sebagai penulis mengidentifikasi potensi limbah grajen kayu dari industri mebel sebagai peluang untuk menciptakan produk bernilai tambah, yaitu arang briket. Proses atau kegiatan yang hendak saya lakukan dalam menjalankan program saya diantaranya:
- Observasi ke tempat usaha industri mebel dan meminta izin untuk mengambil sisa limbah pemotongan kayu (grajen kayu).
- Melakukan sosialisasi kepada pemuda desa glintang yang bersedia untuk menerima pelatihan ini.
- Setelah selesai melakukan sosialisasi, saya dan teman-teman KKN beserta pemuda Desa Glintang mempersiapkan peralatan dan pembakaran yang digunakan, serta melakukan pemanggangan grajen
- setelah selesai pemanggangan grajen kayu selesai sampai menghitam, melanjutkan proses dihaluskannya grajen kayu dengan menggunakan cobek dan mempersiapkan tepung kanji yang direbus menggunakan air sebagai perekat pada serbuk grajen tadi dengan takaran tepung kanji 20% dari bobot serbuk grajen yang akan
- Kemudian melakukan proses pencetakan pada serbuk grajen kayu yang sudah dicampur dengan tepung kanji yang sudah direbus, lalu tahap terakhir yaitu proses pencetakan dan penjemuran. Untuk penjemuran memakan waktu kurang lebih 2-3 hari tergantung dari panas terik matahari.
- Setelah selesai proses pembuatan arang briket dari grajen kayu, menentukan desain kemasan yang cocok dan mendesain logo kemasan dengan membuat.
PENUTUP
Permasalahan yang saya hadapi dalam rangka perealisasikan program kerja ini adalah pada peralatan yang digunakan sangat sederhana yang menyebabkan sedikit lama proses pembuatan arang briket dan proses penakaran pada tepung kanji yang sulit untuk mengakurasikan takaran yang pas. Dengan demikian, melalui pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, Saya berhasil mengidentifikasi potensi limbah grajen kayu dari industri mebel di Desa Glintang dan memberikan solusi berupa pelatihan pembuatan arang briket kepada pemuda remaja di desa tersebut.
Melalui pendekatan observasi partisipan dan pelatihan, langkah ini berhasil menciptakan produk bernilai tambah dari limbah, meningkatkan keterampilan serta pengetahuan masyarakat setempat, dan juga menghubungkan pendidikan dengan pemberdayaan masyarakat secara langsung. Meskipun dalam pelaksanaan program ini saya menghadapi beberapa kendala, seperti penggunaan peralatan yang sederhana yang mempengaruhi kecepatan proses pembuatan arang briket dan kesulitan dalam mengukur takaran tepung kanji yang tepat, namun hal-hal ini menjadi pelajaran berharga untuk mengembangkan program serupa di masa depan.
Dalam program KKN ini berhasil mencapai tujuan yang diinginkan yaitu mengatasi masalah limbah grajen kayu dengan menciptakan produk arang briket melalui pelatihan kepada pemuda remaja di Desa Glintang. Langkah ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Saya berharap bahwa kontribusi ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi program-program serupa di berbagai wilayah, sehingga mampu turut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.