• TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
FORKA
Indonesia Imaji
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
FORKA
No Result
View All Result

Pengangguran Muda, Tren Deindustrialisasi dan Gig Economy

FORKA INDONESIA by FORKA INDONESIA
December 22, 2024
in OPINI
0

Retro Businessmen Waiting In Line At The Unemployment Office

0
SHARES
166
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Muhammad Luthfi Hamdani

Beberapa media mengangkat “headline” terkait temuan sebanyak 7,2 juta warga Indonesia berstatus pengangguran. Lalu sebanyak 9,9 juta generasi muda (15-24 tahun) masuk kategori tidak bekerja, tidak menempuh pendidikan dan atau pelatihan (NEET). Jumlah ini hampir 23% dari populasi usia muda di Indonesia.

Keberadaan pengangguran yang tinggi jelas permasalahan serius. Pertama, jelas kita kehilangan produktivitas ekonomi. Generasi muda yang seharusnya mampir berkontribusi pada jutaan jam kerja dan jutaan produk berdaya saing jadi sia-sia. Selain Indonesia jelas kehilangan potensi pendapatan pajak dan konsumsi domestik sebab rendahnya daya beli (Mulyana, 2024).


Penyebabnya klise. Masalah ini muncul sebab serapan kerja perusahaan (investasi baru) di Indonesia yang rendah, ketidak sesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan industri, perkembangan teknologi, perubahan karakter dan aspirasi generasi muda terhadap pekerjaan, hingga yang terbaru kenaikan drastis biaya kuliah.

Baca juga: Kuliah jurusan Bisnis Digital terbaik di Solo Raya

Keterserapan kerja yang rendah jelas sudah terdeteksi sejak lama. Salah satunya sebab gejala deindustrialisasi dini. Ini adalah kondisi saat ekonomi kita sebagai negara berkembang melompat ke ekonomi jasa tanpa mengalami industrialisasi secara memadai (Brata, 2021).

Sektor manufaktur atau penghasil barang tentu krusial dan dominan perannya dalam pertumbuhan ekonomi. Menurut Basri (2023), peran strategis industri manufaktur ini di antaranya: meningkatkan nilai tambah dan produktivitas, memperluas sektor kerja formal dan menggerus pekerja informal, memperluas basis perolehan pajak, dan peningkatan ekspor.

Lalu yang juga krusial, menurut Haatiadi (2021) ialah sektor manufaktur menyerap tenaga kerja yang jauh lebih besar dari sektor jasa yang butuh skil tinggi (misalnya di bidang IT) atau sektor informal lain yang cenderung rendah produktivitas dan kesejahteraannya.

Gejala deindustrialisasi sudah tercium sejak tahun 1997. Data BPS juga menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor manufaktur selalu berada di bawah pertumbuhan GDP sejak tahun 2005 hingga tahun 2023.

Pun sektor industri manufaktur semakin rendah diversifikasinya. Dari 18,9% kontribusi manufaktur terhadap GDP tahun 2023, 1,9% merupakan sub sektor migas. Di luar subsektor migas, yang berkontribusi besar adalah produk olahan makanan dan minuman (6,3%), kimia dan farmasi (1,8%), dan seterusnya komputer, perlengkapan transportasi, tekstil, produk olahan besi, produk tembakau dlsb.⁣
⁣
Jika mengikuti riwayat Jepang, Korea Selatan, hingga China, jelas sektor manufaktur adalah harapan agar kita bisa keluar dari jebakan negara kelas menengah. Supaya terhindar dari status “tua sebelum kaya”, dengan estimasi pertumbuhan ekonomi perkapita minimal 8-9%.⁣
⁣
Di sisi lain kita dihadapkan pada tren maraknya praktik Gig Economy. Ini adalah tren pekerjaan dimana pekerja punya otonomi memilih dipekerjakan oleh siapa, seberapa tanggung jawab yang bersedia ditanggung, bebas menetapkan jam kerja hingga upaya mengejar work life balance. ⁣
⁣
Praktiknya seperti pengemudi rideshare, manajer proyek, fotografer, penulis, pembuat konten, konsultan independen, pekerja seni/kreatif, akuntan, digital marketer, hingga layanan panggilan (Prathama dan Yustika, 23: 2021). Seluruhnya cenderung masuk kategori sektor informal.

Problem mendasar lain adalah sikap dan karakter generasi muda kita. Tanpa tendensi apapun, saya seringkali menyimak keluhan HRD perusahaan di aplikasi Twitter (X) maupun di LinkedIn terkait mindset dan karakter generasi muda terhadap dunia kerja. ⁣
⁣
Misalnya membatalkan jadwal interview sesuka hati, menghilang setelah kerja hanya sekian hari, atau menolak mendapat pekerjaan dengan effort yang lebih. Ini juga yang saya sebagai pribadi alami, zaman serba mudah membuat resiliensi (ketangguhan) kita menurun.⁣
⁣
Pengangguran jelas masalah laten bagi ekonomi negara manapun. Namun jumlah generasi muda yang tidak bekerja, melanjutkan pendidikan tinggi dan pelatihan yang 10 jutaan itu jelas masalah lebih besar lagi. ⁣
⁣
Di tengah upaya kita mencapai Indonesia Emas 2045, masalah ini berpotensi jadi batu sandungan yang menyebabkan mimpi indah tersebut gagal total.

Tags: SOCIAL ENTERPRISE
Previous Post

Petaka Serakah dan Literasi Keuangan Rendah

Next Post

Raih Karir Cemerlang Bersama Politeknik Akbara Surakarta

Next Post
Raih Karir Cemerlang Bersama Politeknik Akbara Surakarta

Raih Karir Cemerlang Bersama Politeknik Akbara Surakarta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

STAY CONNECTED

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

July 15, 2025
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

July 7, 2025
Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

July 15, 2025
Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

July 13, 2025
Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

4
Lomba Agustusan dan Judi Darat

Lomba Agustusan dan Judi Darat

2
Mahasiswa KKN-T MBKM Unisri Berikan Inovasi dalam Meningkatkan Omset UMKM Kripik Pare di Kalisoro

Mahasiswa KKN-T MBKM Unisri Berikan Inovasi dalam Meningkatkan Omset UMKM Kripik Pare di Kalisoro

1
Gerakan Tanam Cerdas Sahabat Tani Lawan Penyakit; Dari Mahasiswa untuk Petani, demi Hasil Panen Lebih Baik

Gerakan Tanam Cerdas Sahabat Tani Lawan Penyakit; Dari Mahasiswa untuk Petani, demi Hasil Panen Lebih Baik

1
Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

November 6, 2025
Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

October 28, 2025
PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

October 8, 2025
HIMATEPA UNTIDAR Gelar Edukasi Gizi Lele dan Legalitas Usaha untuk UMKM Pangan di Desa Butuh

HIMATEPA UNTIDAR Gelar Edukasi Gizi Lele dan Legalitas Usaha untuk UMKM Pangan di Desa Butuh

October 8, 2025
  • Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

    Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Philip Kotler dan Pemasaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
FORKA

A research and training center focus on economic empowerment base on social entrepreneurship and digital technology #IndonesiaBerdaya

Email: idforka@gmail.com
Whatsapp: 0851-5840-5844

RECENT NEWS

Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

November 6, 2025
Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

October 28, 2025
PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

October 8, 2025

POPULAR POST

Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

July 15, 2025
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

July 7, 2025
Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

July 15, 2025
  • TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI

© 2021 Forka Indonesia

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI

© 2021 Forka Indonesia