Boyolali– Desa Ngaglik merupakan salah satu Desa atau Kelurahan Ngaglik yang berada di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Desa Ngaglik terletak pada kawasan pegunungan, dengan ketinggian sekitar 500-1000 meter di atas permukaan laut. Desa Ngaglik dikelilingi oleh persawahan dan hutan pegunungan, hal ini menyebabkan masyarakat di Desa Ngaglik sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, dengan komoditas utama seperti padi, jagung, tebu, sayur-sayuran, dan buah-buahan, akan tetapi dalam hal ini terdapat permasalahan mengenai kekurangan air.
Desa Ngaglik memiliki topografi yang cukup beragam, dengan sebagian wilayahnya berbukit dan sebagian lainnya datar. Desa Ngaglik sendiri sampai saat ini masih menghadapi kesenjangan ekonomi yang signifikan antara sesama masayarakat. Hal ini disebabkan oleh akses terbatas terhadap lapangan pekerjaan yang layak jadi hampir sebagian besar penduduk desa ini mengandalkan sektor pertanian, namun dengan lahan yang terbatas dan kemajuan industri yang lambat sehingga terdapat pilihan kerja yang terbatas dan adanya juga kemiskinan struktural.
Disisi lain ada infrastruktur yang kurang memadai yang di mana Desa Ngaglik juga masih menghadapi permasalahan seperti jalan, jembatan, dan saluran air. Beberapa wilayah di desa ini sulit diakses dikarenakan terdapat jalan yang rusak atau tidak layak.
Di desa ini sendiri terdapat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah akan tetapi terdapat keterbatasan dalam hal fasilitas dan aksesibilitas. Beberapa anak di desa ini mungkin menghadapi kesulitan dalam mengakses pendidikan di tambah lagi dengan minimnya akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Bahkan pada Sekolah Dasar terdapat keterbatasan dengan kurangnya jumlah pengajar.
Hal ini berdampak pada perkembangan pendidikan, bisnis, dan komunikasi masyarakat desa dengan dunia luar. Maka dari itu, saya membuat program kerja sosialisasi kepada siswa SDN Ngaglik dengan harapan selain dapat memberi wawasan kepada peserta didik juga dapat membantu meringankan guru dalam hal kurangnya jumlah pengajar.
Dalam hal ini, sosialisasi yang diberikan adalah “Sosialisasi Sikap Dasar Kepemimpinan Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Ngangik”. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan dalam suatu kelompok atau diri sendiri.
Kepemimpinan pada dasarnya dapat dibentuk dan dilatih sejak usia Sekolah Dasar karena pada usia tersebut merupakan usia emas yang sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensi yang dimiliki dengan begitu akan tumbuh rasa percaya diri pada anak dan memungkinkan anak-anak untuk memiliki kendali atas hidup mereka, serta membantu mereka memecahkan masalah secara kreatif secara individu maupun dengan orang lain.
Jiwa seorang pemimpin yang sudah dibekali sejak dini akan menjadi modal dalam kehidupan di masa depan. Sehingga pada usia sekolah dasar merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan serta mengembangkan sikap-sikap kepemimpinan pada anak agar kelak mereka dapat menjadi pemimpin bagi masyarakat dan bangsa dimasa depan.
Dengan berjiwa pemimpin, anak akan dapat mempengaruhi orang-orang yang berada di sekitarnya, dapat bekerjasama demi mencapai tujuan, mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik, khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif sulit. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemahaman mengenai kepemimpinan merupakan hal penting yang harus diketahui dan ditanamkan kepada siswa.
Jiwa kepemimpinan pada anak perlu diasah dan ditumbuhkan dengan baik. Untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, seorang anak perlu memiliki sikap disiplin, bertanggungjawab dan berakhlak mulia. Jiwa kepemimpinan pada dasarnya sudah menjadi hal yang melekat kuat pada setiap anak. Karena pada diri setiap anak sudah dibekali dengan potensi sifat kepemimpinan yang baik.
Namun ada anak yang bisa mengasah kemampuan kepemimpinan anak dan ada juga yang belum mampu memaksimalkan potensi kepemimpinannya secara baik. Sehingga tugas setiap manusia atau anak agar bisa memaksimalkan potensi kemampuan kepemimpinannya.
Pada umumnya para siswa Sekolah Dasar kebanyakan masih belum mempunyai keberanian apabila diminta oleh guru untuk mengerjakan soal ke depan, hal itu disebabkan kurangnya keberanian untuk memenuhi setiap permintaan dari guru tersebut. Untuk itu, menerapkan kepemimpinan dalam kehidupan anak sangat penting dikarenakan anak akan mempunyai semangat, serta mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi pada setiap amanah atau aktivitas yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
Pemaparan sosialisasi ini menggunakan model mengajar dengan pemaparan materi seperti pada umumnya lalu diadakan permainan dengan hadiah yang diberikan yang membuat para siswa tertarik dengan materi ini. Pemaparan materi dimulai dari pengertian pemimpin dan kepemimpinan serta menjelaskan perbedaan dari dua hal tersebut kepada para siswa.
Selanjutnya, para siswa diajarkan untuk mempunyai sifat percaya diri, berani berpendapat, bertanggungjawab, disiplin dan saling menghargai serta toleransi. Dengan selalu tampil percaya diri dan berani untuk tampil di depan banyak orang maka para siswa akan selalu optimis. Dalam hal disiplin dan bertanggungjawab, siswa diajarkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah dengan tepat waktu dan selalu melaksanakan piket kelas.
Banyak cara penanaman jiwa kepemimpinan pada peserta didik di usia dini, salah satunya dengan mengenalkan mereka kepada tokoh-tokoh pemimpin. Pengenalan terhadap tokoh-tokoh tersebut secara alam bawah sadar dapat memunculkan rolemodel seperti apa yang akan dijadikan panutan anak itu dalam menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu pada materi selanjutnya saya mengenalkan pemimpin-pemimpin Indonesia.
Sebagai penutup dari penyampaian materi sikap dasar kepemimpinan dilakukan maka permainan mengenai pemimpin-pemimpin Indonesia. Permainan ini dilakukan secara berkelompok dengan cara mengurutkan pemimpin di Indonesia yaitu Presiden secara urut yang kemudian akan mendapatkan hadiah. Dengan permainan mengurutkan Presiden Indonesia, secara tidak langsung mereka mengenali wajah dari pemimpin-pemimpin yang ada di Indonesia.
Berikutnya adalah penilaian dan pembagian hadiah untuk setiap kelompok. Dalam permainan ini, para siswa sangat memperhatikan materi yang sudah dijelaskan sehingga mereka dapat mengurutkan Presiden dengan baik, cukup sulit untuk menentukan juara dua dan tiga dikarenakan hasil yang sama dan waktu pengumpulan tidak terlalu jauh.
Jiwa kepemimpinan pada anak tidak hanya dapat diajarkan pada sekolah saja, akan tetapi juga dapat ditanamkan dan dilatih oleh orangtuanya sejak dini melalui proses latihan dan kebiasaan. Seperti saat sang anak bisa memecahkan masalahnya sendiri dan menunjukan bakat kepemimpinan yang baik maka orangtua bisa mengapresiasinya berupa penghargaan atau pujian kecil.
Diah Catur Wulandari
Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta