• TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
FORKA
Indonesia Imaji
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
FORKA
No Result
View All Result

Bahagia dan Kesepian

FORKA INDONESIA by FORKA INDONESIA
August 23, 2023
in OPINI
0
Bahagia dan Kesepian

People in depression vector illustration set. Cartoon flat sad depressed man woman characters crying, unhappy lonely stressed persons sitting alone in stress emotion, anxiety or melancholy background

0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Luthfi Hamdani

Demikian topik salah satu tulisan Reza A.A Wattimena dalam bukunya berjudul “Bahagia, Kenapa Tidak?” (2015). Sebuah buku yang mengulas relasi kebahagiaan hidup dengan beragam aspek yang mempengaruhinya. Diulas dengan pendekatan filsafat berdasarkan argumentasi sederhana: “Hidup yang bahagia berarti hidup yang dijalani dengan cara berpikir (falsafah) yang tepat.”

Pada tulisan mengenai kesepian, Wattimena sepakat dengan banyak penelitian terdahulu bahwa kesepian itu berbahaya. Kondisi ini mendorong orang untuk berpikir salah. Mengutip Solomon (2002), pada kondisi terburuk kesepian, banyak orang lalu memutuskan untuk melakukan bunuh diri.

Kesepian muncul dari dua akar; sistemik dan pribadi. Akar sistemik lahir dari ketakutan pada segala bentuk perbedaan (cara berpikir dan cara hidup yang berbeda, bahkan warna kulit yang berbeda) dan kecenderungan untuk melihat sistem, aturan serta kebijakan lebih penting dari hidup manusia.

Sedangkan akar pribadi muncul sebab mengalami peristiwa yang berat dalam hidup. Misalnya kehilangan keluarga, atau gagal dalam hubungan yang bermakna. Pun misalnya kecenderungan diri yang amat rapuh (sensitif) terhadap berbagai peristiwa hidup.

Wattimena menuliskan bahwa orang takut kesepian, karena hal itu merupakan tanda bahwa mereka itu sendiri. Jadi, orang takut dengan kesendirian.

Satu hal yang akhirnya saya pelajari adalah pada fase hidup tertentu, saat kita semakin dewasa, ancaman kesepian ini bisa terus bertambah berat. Ketika lingkaran pertemanan maupun keluarga mulai mengecil, atau lebih tepatnya semakin menurun kualitas dan intensitas kedekatannya. Sebab mulai memiliki aktifitas dan prioritas tersendiri.

Sialnya, di lingkungan kerja profesional maupun bisnis kita sering dihadapkan pada akar sistemik kesepian; secara terpaksa mengubur pemikiran dan opsi teknis yang berbeda semata agar tercapai motif bersama berupa keuntungan, kerjasama tim, dan hirarki instruksional struktur tim.

Terakhir, dari beragam opsi solusi, menikah adalah satu opsi terbaik untuk menghindarkan diri dari ancaman kesepian. Pasangan hidup yang harmonis akan menutup ruang kosong yang muncul dari dua akar kesepian di atas.

Previous Post

Anak Mencerminkan Diri Kita

Next Post

Kenapa Menikah Bernilai Ibadah?

Next Post
Kenapa Menikah Bernilai Ibadah?

Kenapa Menikah Bernilai Ibadah?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

STAY CONNECTED

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Penggolongan Koperasi

Penggolongan Koperasi

March 9, 2024
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

January 23, 2025
Lima Elemen Kualitas Layanan

Lima Elemen Kualitas Layanan

October 19, 2024
Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

October 17, 2024
Generasi Pribumi Digital dan Urgensi Studi Bisnis Digital

Generasi Pribumi Digital dan Urgensi Studi Bisnis Digital

5
Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

4
BISNIS YANG DIPREDIKSI SEGERA TUMBUH PASCA PANDEMI COVID-19

BISNIS YANG DIPREDIKSI SEGERA TUMBUH PASCA PANDEMI COVID-19

2
Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

1
The Seroja Smart House; A Project Proposal

The Seroja Smart House; A Project Proposal

June 5, 2025
Forka Impact Lab; A Business Project Idea

Forka Impact Lab; A Business Project Idea

June 5, 2025
Petaka Literasi dan Nalar Kritis Rendah

Petaka Literasi dan Nalar Kritis Rendah

June 5, 2025
Gelar RTAR ke-10, Kader Perempuan Terpilih Menjadi Ketua PMII Rayon Mohammad Hatta

Gelar RTAR ke-10, Kader Perempuan Terpilih Menjadi Ketua PMII Rayon Mohammad Hatta

June 2, 2025
  • Penggolongan Koperasi

    Penggolongan Koperasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Elemen Kualitas Layanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MENGENAL PHILIP KOTLER DAN PEMASARAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
FORKA

A research and training center focus on economic empowerment base on social entrepreneurship and digital technology #IndonesiaBerdaya

Email: idforka@gmail.com
Whatsapp: 0851-5840-5844

RECENT NEWS

The Seroja Smart House; A Project Proposal

The Seroja Smart House; A Project Proposal

June 5, 2025
Forka Impact Lab; A Business Project Idea

Forka Impact Lab; A Business Project Idea

June 5, 2025
Petaka Literasi dan Nalar Kritis Rendah

Petaka Literasi dan Nalar Kritis Rendah

June 5, 2025

POPULAR POST

Penggolongan Koperasi

Penggolongan Koperasi

March 9, 2024
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

January 23, 2025
Lima Elemen Kualitas Layanan

Lima Elemen Kualitas Layanan

October 19, 2024
  • TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI

© 2021 Forka Indonesia

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI

© 2021 Forka Indonesia