Bisnis minuman kekinian dinilai masih memiliki prospek yang bagus. Apabila kita mengamati di sekeliling dan mengecek akun GoFood atau GrabFood, begitu banyak brand yang bersaing disana. Produk yang ditawarkan juga macam-macam, mulai the, kopi susu kekinian sampai yang terakhir sedang hits yaitu beragam minuman Taiwan.
Masuknya beragam minuman Taiwan ini bisa mempersengit kompetisi dengan beragam minuman kekinian yang sudah ada dan ‘khas Indonesia’, misalnya beragam produk kopi susu gula aren.
Beberapa minuman Taiwan yang dikenal antara lain boba, teh keju, teh bergelembung (bubble tea), dan teh susu (pearl). Pada intinya bahan utama minuman ini adalah teh dan perisa teh yang dicampur dengan bahan lain, seperti susu dan keju. Lalu ditambahkan bola tapioka berukuran kecil yang kenyal mirip bola-bola dalam wedang ronde.
Beda dengan yang lain, minuman teh Taiwan menggunakan strategi yang unik, Tak hanya di Indonesia, mereka berhasil menaklukkan pasar dunia dengan teknologi digital.
Fenomena minuman Taiwan di Indonesia juga terlihat di platform digital. Dalam presentasi berjudul ”2019 Year in Search Indonesia”, pencarian beberapa jenis minuman Taiwan, seperti boba dun teh keju, melonjak luar biasa tahun lalu.
Pencarian boba di Google melonjak 11,6 kali dibandingkan tahun sebelumnya dan melonjak 7,3 kali di platform Youtube. Sementara, pencarian teh keju naik tujuh kali lipat.
Mengapa minuman Taiwan itu bisa menaklukkan pasar dunia? Minuman ini tak datang tiba tiba. Minuman ini muncul di Taiwan pada 19800-an. Secara kultur mereka dibawa ke luar oleh diaspora Taiwan.
Menurut sebuah situs bernama CommonWealth, mereka memasuki pasar yang sangat sulit terlebih dulu, yaitu Jepang. Mereka masuk sejak 20 tahun yang lalu. Produk teh bergelembung yang pertama masuk negara Jepang adalah Quickly.
Keberhasilan mereka diikuti merek lain. Namun, mereka menghadapi produk yang sama dari negara lain, seperti dari China, Korea, dan dalam negeri Jepang. Mereka berhasil melewati persaingan ini karena mengembangkan inovasi, seperti penggunaan bahan organik dan juga busa dalam minuman.
Pada saat pemain lain belum menggunakan media sosial secara intensif, mereka telah membentuk grup penggemar secara masif. Mereka juga menggunakan selebritas media sosial untuk promosi produk. Bahkan dari grup itu muncul selebritas teh bergelembung.
Video membuka bingkisan (unboxing) produk haru dari minuman Taiwan itu jadi populer di kalangan remaja. Mereka juga membuat akun-akun media sosial untuk membahas dan membuat catatan tentang berbagai jenis minuman Taiwan itu.
Fase berikutnya adalah membuat jaringan yang meluas. Salah satu langkahnya adalah merekrut eksekutif yang membawa produk minuman Taiwan itu “mengikuti” Iangkah Starbucks. Mereka meniru suasana yang dibangun Starbucks di tempat di mana lalu lintas pejalan kaki ramai.
Kisah minuman Taiwan ini hisa jadi inspirasi pelaku bisnis kita. Kekuatan teknologi digital yang dipakai masif bisa mengkreasi pasar dan bahkan membuat produk mampu masuk ke wilayah yang sulit.
Kopi lokal, dengan berbagai tambahan seperti gula aren dan lainnya, bisa jadi “pesaing baru” di pasar minuman. Pencarian kata ”gula aren” di Google naik 2,2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Kita perlu jeli melihat peluang.
*******
Sumber: Andreas Maryoto (Harian Kompas) dan lain-lain.