• TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
FORKA
Indonesia Imaji
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
FORKA
No Result
View All Result

Geliat Sosial-Ekonomi Bulan Ramadhan

FORKA INDONESIA by FORKA INDONESIA
December 22, 2024
in OPINI
0
Geliat Sosial-Ekonomi Bulan Ramadhan

Arabic happy family lifestyle moments at home. Iftar is served at sunset during each day of Ramadan, as Muslims break the daily fast. Halal food and drink

0
SHARES
90
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Muhammad Luthfi Hamdani

Ramadhan menjadi bulan yang suci dan dimuliakan bagi umat islam di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad. Sebuah kitab suci yang merupakan mu’jizat terbesar yang diterima umat manusia melalui sang nabi terakhir.

Sebulan penuh umat islam juga diwajibkan menjalankan puasa. Sebuah proses ibadah yang ditujukan mensucikan diri serta meningkatkan ketaqwaan dan diakhiri dengan membayar zakat fitrah. Zakat memiliki hikmah mensucikan harta dan mengandung misi sosial bagi saudara kita fakir, miskin, mualaf, orang yang terbelenggu hutang hingga mereka yang berjuang di jalan Allah; dalam pendidikan atau jihad fisik.

Di sisi lain, Ramadhan juga terbangun fenomena sosial-ekonomi yang unik bagi umat islam, khususnya di Indonesia. Menurut Campante dan Yanagizawa (2015), Ramadhan diketahui meningkatkan kebahagiaan masyarakat. Ramadhan dan lebaran menjadi momen untuk lebih terhubung dengan sanak keluarga, bersilaturrahmi dan saling memaafkan; serangkaian mekanisme sosial yang mendorong peningkatan kebahagiaan.

Baca juga: Kuliah bisnis digital terbaik di Solo Raya

Uniknya, berdasarkan laporan riset berjudul “TGM Ramadhan Insights in Indonesia 2024” Ramadhan bukan hanya tradisi keagamaan, namun juga tradisi budaya yang sudah begitu melekat di hati masyarakat Indonesia. Terlepas dari apapun agamanya. Semangat berkunjung, memperbaiki hubungan dan berbagi dalam tradisi Indonesia tidak sekadar eksklusif antar sesama umat muslim. Semangat kebersamaan ini jadi modal berharga bagi bangsa Indonesia.

Merujuk laporan Bank Indonesia (2023), Ramadhan adalah puncak likuiditas perekonomian ditandai dengan jumlah uang beredar antara 8.300 triliun pada periode tersebut. Naik 7,9 persen year on year (yoy). Adapun data dari Mandiri Spending Index (MSI) bulan Maret 2023 pengeluaran konsumen meningkat 136,4 persen, tertinggi sejak bulan Januari.

Bertambahnya peredaran uang ini yang selanjutnya meningkatkan angka infllasi. Dua faktor utamanya sebab ada sistem tunjangan hari raya (THR) dan dorongan agama untuk membayar zakat tadi mengharuskan umat muslim mengeluarkan harta kekayaannya yang selama setahun penuh mengendap (diam).

Beragam data makroekonomi tadi juga ditunjang beragam fenomena mikro yang bisa kita observasi setiap hari. Pelaku UMKM “dadakan” menjual beragam menu makanan dan minuman di area-area keramaian bahkan di pinggir-pinggir jalan. Restoran dan warung-warung yang dipenuhi orang-orang buka puasa bersama (bukber).

Pusat-pusat perbelanjaan dan toko ritel pakaian yang ramai pengunjung dan meningkat penjualannya, bahkan sebagian memenuhi 50 persen omset (revenue) tahunannya dari penjualan di bulan Ramadhan ini. Belum lagi pelaku usaha online yang berdasar data Google, naik dua kali lipat atau 58% dibanding bulan yang lain dan bahkan lebih tinggi dari Habolnas.

Suasana Perbelanjaan di Paragon Mall, Surakarta (4/4)

Survey dari Litbang Kompas pertengahan bulan April 2023 menunjukkan informasi alokasi anggaran lebaran masyarakat. Sebagian besar ditujukan untuk angpau ke sanak saudara. Disusul oleh kegiatan membeli makanan dan hidangan khas lebaran, membeli baju/sepatu baru, perjalanan pulang kampung dan berwisata bersama keluarga.

Perilaku belanja masyarakat untuk Ramadhan tahun ini lebih domian dilakukan secara offline (in stores), dibandingkan dengan berbelanja secara online. Mayoritas (40%) juga melakukan kegiatan belanja ada minggu pertama bulan Maret (sebelum masuk Ramadhan), disusul 39% masyarakat belanja pada periode selama bulan Maret (selama Ramadhan), sisanya melakukan kegiatan belanja jauh saat bulan Februari dan ketika hari Idul Fitri. (TGM Research, 2024)

Selanjutnya masih merujuk hasil riset TGM Research tersebut, mayoritas responden masih sangat meempertimbangkan harga, diskon, ragam opsi pengiriman produk dalam perilaku belanjanya. Disusul oleh faktor seperti penilaian (review) konsumen, pelayanan, ragam opsi pembayaran yang disediakan penjual hingga faktor suasana toko.

Memahami fenomena sosial dan ekonomi selama Ramadhan dan Idul Fitri ini menjadi hal yang penting bagi pemerintah hingga pelaku bisnis. Bagi pelaku bisnis yang baru, pola-pola konsumsi dan perubahan perilaku selama Ramadhan ini bisa menjadi referensi dalam mempersiapkan stok produk, mengelola materi pemasaran hingga dalam menetapkan strategi penentuan harga (pricing).

Silaturrahmi saat Ramadhan dan Idul Fitri

Sementara bagi masyarakat muslim, momen ini selain urgen untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan dan silaturrahmi, juga penting kedepan untuk terus meningkatkan kualitas pengeluaran dari anggaran belanja yang kita miliki.

Kontrol diri dalam belanja tentu tetap penting, agar terhindar dari pemborosan yang merupakan sikap tercela dalam agama. Juga belanja bukan diniatkan untuk pamer apalagi sombong, namun diniatkan lebih proporsinya untuk berbagi dan bersedekah; dimana niat baik ini penting agar aktifitas belanja kita tidak hanya bernilai duniawi tapi juga tabungan pahala untuk kehidupan akhirat.

Previous Post

Dunia Tidak (Pernah) Baik-Baik Saja

Next Post

Menyelami Makna Idul Fitri

Next Post
Menyelami Makna Idul Fitri

Menyelami Makna Idul Fitri

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

STAY CONNECTED

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Penggolongan Koperasi

Penggolongan Koperasi

March 9, 2024
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

January 23, 2025
Lima Elemen Kualitas Layanan

Lima Elemen Kualitas Layanan

October 19, 2024
Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

October 17, 2024
Generasi Pribumi Digital dan Urgensi Studi Bisnis Digital

Generasi Pribumi Digital dan Urgensi Studi Bisnis Digital

5
Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

4
BISNIS YANG DIPREDIKSI SEGERA TUMBUH PASCA PANDEMI COVID-19

BISNIS YANG DIPREDIKSI SEGERA TUMBUH PASCA PANDEMI COVID-19

2
Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

1
Definisi dan Prinsip Pemasaran Media Sosial

Definisi dan Prinsip Pemasaran Media Sosial

May 14, 2025
Pengukuran Kinerja dan Dampak Kewirausahaan Sosial

Pengukuran Kinerja dan Dampak Kewirausahaan Sosial

May 13, 2025
Kain yang Bicara:  Mode, Makna, dan Tanggung Jawab terhadap Bumi

Kain yang Bicara: Mode, Makna, dan Tanggung Jawab terhadap Bumi

May 14, 2025
Dampak Kemajuan Industri China Terhadap Perubahan Iklim Dunia

Dampak Kemajuan Industri China Terhadap Perubahan Iklim Dunia

May 7, 2025
  • Penggolongan Koperasi

    Penggolongan Koperasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Elemen Kualitas Layanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MENGENAL PHILIP KOTLER DAN PEMASARAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
FORKA

A research and training center focus on economic empowerment base on social entrepreneurship and digital technology #IndonesiaBerdaya

Email: idforka@gmail.com
Whatsapp: 0851-5840-5844

RECENT NEWS

Definisi dan Prinsip Pemasaran Media Sosial

Definisi dan Prinsip Pemasaran Media Sosial

May 14, 2025
Pengukuran Kinerja dan Dampak Kewirausahaan Sosial

Pengukuran Kinerja dan Dampak Kewirausahaan Sosial

May 13, 2025
Kain yang Bicara:  Mode, Makna, dan Tanggung Jawab terhadap Bumi

Kain yang Bicara: Mode, Makna, dan Tanggung Jawab terhadap Bumi

May 14, 2025

POPULAR POST

Penggolongan Koperasi

Penggolongan Koperasi

March 9, 2024
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

January 23, 2025
Lima Elemen Kualitas Layanan

Lima Elemen Kualitas Layanan

October 19, 2024
  • TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI

© 2021 Forka Indonesia

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI

© 2021 Forka Indonesia