Di era digital, data telah menjadi salah satu aset paling berharga bagi organisasi. Tidak hanya sebagai catatan, tetapi juga sebagai sumber daya strategis yang mampu mendorong pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Konsep manajemen informasi dan database hadir untuk menjawab tantangan ini, dengan mengintegrasikan manusia, perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem agar data dapat diubah menjadi informasi yang bermanfaat. Dengan landasan yang kuat, pengelolaan informasi bukan lagi sekadar aktivitas administratif, melainkan bagian penting dari strategi bisnis.
Perkembangan sistem manajemen basis data (DBMS) menjadi tonggak utama dalam perjalanan teknologi informasi. Dari sistem file tradisional hingga model relasional dan berorientasi objek, DBMS memungkinkan organisasi mengelola data dalam skala besar dengan lebih efisien, aman, dan terstruktur.
Baca juga: Toko belanja fashion dan souvenir online terbaik
Tak hanya itu, keberadaan DBMS juga membuka peluang pemanfaatan data lintas sektor, mulai dari perbankan, pendidikan, hingga industri manufaktur. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengelola data menjadi faktor penentu daya saing di era ekonomi berbasis informasi.
Business Intelligence (BI) hadir sebagai tahap lanjutan dari pemanfaatan database, yakni mengolah data yang melimpah menjadi wawasan yang relevan dan aplikatif. Dengan dukungan BI, organisasi dapat membaca pola, memprediksi tren, hingga merumuskan strategi bisnis yang adaptif.
Singkatnya, pengelolaan informasi, database, dan Business Intelligence adalah fondasi bagi organisasi modern untuk bertahan dan berkembang di tengah derasnya arus transformasi digital.
Selengkapnya, baca pada file berikut: 5. SIM_Foundation of Business Intelligence Database and Information Management