Boyolali– Desa Ngaglik berada di Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Desa Ngaglik sangatlah luas dan desa ini terletak di ketinggian 895mdpl. Dengan ketinggian tersebut, desa ini bisa terbilang daerah pelosok dikarenakan desa ini sangat jauh dari perkotaan. Selain itu Desa Ngaglik ini ketersediaan airnya sangat terbatas dan warga sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang layak. Untuk mendapatkan air biasanya warga mengandalkan air dari “Mata Air Jowo” yang airnya dimanfaatkan oleh masyarakat dukuh Ngaglik dan Gejugan untuk kegiatan sehari-hari seperti memasak, minum, ataupun untuk mandi. Desa Ngaglik memiliki daerah yang sangatlah luas, desa ini memiliki 3 dusun dan disepanjang dusun terdapat hamparan hutan jati dan perkebunan serta sawah milik warga. Desa Ngaglik mayoritas warganya bekerja sebagai petani dan seorang buruh. Desa ini cukup memiliki beberapa tanjakan yang sangat tajam dan beberapa jalan pada malam hari tidak memiliki jalan penerangan dan beberapa jalan rusak.
Desa Ngaglik ini terdapat dua sekolah dan sebuah Pondok Pesantren, yang dimana dua sekolah tersebut adalah Sekolah Dasar Negeri Ngaglik yang terletak di sebelah Balai Desa, dan yang kedua adalah Sekolah Dasar MI yang terletak tidak jauh dari Posko KKN- PPM Kelompok 26. Sebuah Pondok Pesantren di Desa Ngaglik tersebut bernama Pondok Pesantren Al-Fatah yang berada di Dusun Gejugan. Dikarenakan di setiap dusun terdapat Sekolah Dasar, bisa disimpulkan bahwa di setiap dusun Desa Ngaglik ini mayoritas anak- anak yang jenjang sekolahnya diantara Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) tetapi ada pula yang sudah menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA).
Salah satu permasalahan yang sering dijumpai di desa ini adalah mereka anak-anak sangatlah minim pengetahuan tentang permasalahan hukum yang paling dasar. Seperti aturan berkendara, yang dimana seharusnya yang diizinkan untuk mengendarai motor adalah yang berusia sudah lebih dari 17 tahun tetapi masih banyak anak-anak dibawah umur yang mengendarai motor dan tidak memakai helm serta mengendarai secara kebut- kebutan. Masalah lain yang ada ialah anak-anak disini minim untuk beretika, dan tidak paham tentang hukum seperti apa penerapannya di kehidupan sehari-hari sesuai dengan Sila di Pancasila. Dalam mengatasi permasalahan tersebut pemerintah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan di Desa Ngaglik ini. Pemberian berupa tenaga pengajar ataupun pemberian bantuan dana untuk pengembangan sekolah, ataupun penyuluhan yang ditujukan kepada orang tua murid melalui wali kelas ataupun melalui sekolah, dengan adanya hal tersebut dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan pe
rtumbuhan bangsa karena anak-anak adalah bibit-bibit unggul untuk masa depan bangsa.
Oleh sebab itu pada tanggal 1 Agustus 2023, penulis melaksanakan kegiatan berupa memberikan penyuluhan/memberikan bahan ajar dengan tema “Menumbuhkan Kesadaran dan Etika Hukum Serta Mengenalkan Sistem Hukum Untuk Membangun Karakter Berintegritas Dan
Bertanggung Jawab” kepada peserta didik di Sekolah Dasar Negeri Ngaglik untuk jenjang kelas 4 dan kelas 5. Di Sekolah Dasar Negeri Ngaglik ini tidak memiliki banyak guru dan tidak memiliki banyak peserta didik, setiap kelas jumlah siswa/siswi peserta didiknya tidak mencapai 20 orang. Sehingga di sekolah tersebut total hanya memiliki 50 siswa/siswi saja, untuk jumlah siswa/siswi pada kelas 4 dan Kelas 5 hanyalah berjumlah 15 siswa/siswi peserta didik yang dimana kelas 5 peserta didiknya hanya berjumlah 4 orang saja. Pelaksanaan Kegiatan tersebut pada jam setelah istirahat yakni jam 10:00 berlangsung selama satu jam. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Kegiatan Program Individu yang lain, yang dimana kolaborasi ini dipadukan pada saat adanya games.
Tujuan dalam melakukan pengajaran tentang hal tersebut kepada peserta didik kelas 4 dan kelas 5 di Sekolah Dasar Negeri Ngaglik diantaranya adalah meningkatkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya hukum yang ada di kehidupan sehari-hari dengan menerapkan Pancasila sebagai landasan negara, yang dimana itu sangat mudah untuk di terapkan dan mudah dipahami oleh para peserta didik yang berada di jenjang Sekolah Dasar, agar mereka dapat menerapkan di kehidupan sehari-hari dan menjadi lebih beretika apabila berhadapan dengan orang yang lebih dewasa/orang tua. Yang kedua adalah memperkenalkan peserta didik sekolah dasar pada konsep dasar hukum. Ini termasuk pemahaman bahwa ada aturan-aturan yang harus diikuti dalam masyarakat.
Yang ketiga adalah pencegahan pelanggaran hukum, dengan menyampaikan pengetahuan tentang hukum, penyuluhan bertujuan untuk membantu anak-anak menghindari perilaku yang melanggar hukum di masa depan. Mereka akan lebih memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Tujuan yang lain adalah memperkuat nilai-nilai etika hukum dalam pikiran anak-anak. Mereka akan belajar tentang apa yang benar dan salah, dan bagaimana bertindak dengan berintegritas. Penyuluhan ini juga dapat membantu meningkatkan kesadaran sosial anak-anak. Mereka akan memahami peran mereka dalam masyarakat dan bagaimana hukum dan etika berperan dalam mempertahankan ketertiban. Penyuluhan ini akan mengajarkan anak-anak tentang hak-hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Mereka akan memahami hak mereka untuk dilindungi oleh hukum dan tanggung jawab mereka untuk mematuhi hukum. Penyuluhan tentang etika hukum juga dapat mengajarkan cara penyelesaian konflik yang efektif dan adil. Anak-anak akan belajar untuk menyelesaikan masalah dengan damai dan menghormati pandangan orang lain.
Melalui pemahaman tentang etika hukum, tujuan ini adalah membantu anak- anak sekolah dasar membentuk karakter yang kuat dan positif, yang akan membimbing tindakan mereka sepanjang kehidupan. Penyuluhan ini juga bertujuan untuk mengenalkan konsep keadilan pada anak-anak. Mereka akan belajar untuk menghormati hak orang lain dan bertindak secara adil. Penyuluhan ini juga bertujuan untuk membantu anak-anak menjadi warga negara yang aktif dan berkontribusi positif pada masyarakat. Dengan memahami hukum dan etika, mereka dapat berperan dalam menjaga ketertiban dan keadilan sosial. Jadi, penyuluhan tentang kesadaran hukum dan etika hukum kepada anak sekolah dasar bertujuan untuk membentuk individu yang sadar hukum, etis, dan bertanggung jawab dalam masyarakat.
Mengajarkan anak sekolah dasar untuk menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah penting dalam membentuk karakter mereka sebagai warga negara yang baik. Anak-anak yang kurang etika dan kurang kesadaran hukum menunjukkan perilaku dan sikap yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial dan hukum yang berlaku. Terdapat beberapa contoh anak-anak yang penulis temukan seperti kurangnya pemahaman tentang konsekuensi tindakan yang dimana anak-anak ini tidak memahami atau tidak benar-benar memperhatikan konsekuensi dari tindakan mereka.
Mereka tidak menyadari bahwa tindakan mereka dapat memiliki dampak negatif pada diri mereka sendiri atau orang lain. Yang kedua adalah tidak peduli terhadap hukum dan aturan dimana anak-anak ini cenderung kurang peduli terhadap hukum dan aturan. Mereka merasa bahwa aturan-aturan tersebut tidak berlaku untuk mereka atau bahwa mereka dapat mengabaikannya tanpa konsekuensi. Perilaku Melanggar Hukum dimana anak-anak ini mungkin terlibat dalam perilaku melanggar hukum seperti mencuri, merusak properti, atau menggunakan kekerasan fisik. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa tindakan ini dapat mengakibatkan masalah hukum serius. Dan juga kurangnya empati yang mana mereka kurang mampu empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
Mereka mungkin tidak memahami bagaimana tindakan mereka dapat menyakiti atau merugikan orang lain. Tidak Menghormati Hak Orang Lain, anak- anak ini tidak menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain. Mereka mungkin terlibat dalam perilaku yang melibatkan pelecehan verbal atau fisik terhadap orang lain. Kurang Tanggung Jawab atas tindakan mereka sendiri. Mereka cenderung menyalahkan orang lain atau situasi untuk perilaku mereka yang tidak etis atau melanggar hukum. Tidak Mematuhi Nilai-nilai Etika seperti jujur, adil, dan berempati. Mereka terlibat dalam perilaku yang tidak jujur atau merasa bahwa mencari keuntungan pribadi lebih penting daripada bertindak dengan integritas. Kurangnya Kesadaran Sosial yang mungkin kurang sadar tentang peran mereka dalam masyarakat. Mereka mungkin tidak memahami bahwa tindakan mereka dapat memengaruhi lingkungan dan masyarakat di sekitar mereka.
Penting untuk diingat bahwa anak-anak yang kurang etika dan kurang kesadaran hukum masih memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang. Mereka mungkin memerlukan bimbingan, pembinaan, dan pendidikan lebih yang sesuai untuk membantu mereka memahami pentingnya etika dan kesadaran hukum dalam kehidupan mereka.
Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat belajar untuk bertindak dengan lebih bertanggung jawab dan etis dalam kehidupan mereka.
Memberikan penyuluhan tentang kesadaran dan etika hukum kepada anak sekolah dasar memiliki manfaat yang signifikan, tidak hanya untuk anak-anak itu sendiri tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Ada beberapa manfaat diantaranya yakni Pemahaman yang Lebih Baik tentang Hukum yang dapat membantu anak-anak sekolah dasar untuk memahami konsep dasar hukum dan sistem hukum di negara mereka. Mereka belajar bahwa hukum adalah aturan yang mengatur tindakan mereka dan bahwa hukum ada untuk menjaga ketertiban dalam masyarakat. Pencegahan Perilaku Melanggar Hukum dengan pemahaman yang lebih baik tentang hukum, anak-anak menjadi lebih sadar tentang tindakan yang melanggar hukum. Ini dapat membantu mencegah mereka terlibat dalam perilaku yang berisiko atau melanggar hukum di masa depan. Pengembangan Etika dan Nilai-Nilai Moral juga mengajarkan anak-anak tentang etika dan nilai-nilai moral yang penting dalam kehidupan mereka. Mereka belajar tentang apa yang benar dan salah, serta pentingnya bertindak dengan berintegritas. Bertanggung Jawab dapat membantu anak-anak memahami konsep tanggung jawab. Mereka belajar bahwa setiap individu bertanggung jawab atas tindakan mereka dan bahwa tindakan tersebut memiliki konsekuensi. Kesadaran Sosial juga membantu meningkatkan kesadaran sosial anak- anak. Mereka memahami bahwa tindakan mereka dapat memengaruhi orang lain dan masyarakat di sekitar mereka. Pengenalan pada Nilai Keadilan dan Kesetaraan, anak-anak belajar tentang nilai-nilai keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat. Mereka memahami bahwa hukum harus adil bagi semua orang tanpa memandang latar belakang mereka. Keterampilan Penyelesaian Konflik dengan penyuluhan ini dapat mengajarkan anak-anak cara menyelesaikan konflik dengan cara yang adil dan damai.
Mereka belajar pentingnya berkomunikasi dengan baik dan menghormati pandangan orang lain. Peningkatan Keterampilan Hidup juga dapat memberikan keterampilan hidup kepada anak-anak, seperti kemampuan berkomunikasi dengan baik, memahami perbedaan, dan bekerja sama dalam kelompok. Partisipasi Aktif dalam Masyarakat, anak-anak yang diberikan penyuluhan tentang hukum dan etika lebih cenderung menjadi warga negara yang aktif dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Mereka memahami pentingnya menjaga ketertiban dan keadilan sosial. Dengan manfaat-manfaat ini, penyuluhan tentang kesadaran dan etika hukum memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan karakter dan pengetahuan anak-anak sekolah dasar dalam hal hukum, etika, serta nilai-nilai berintegritas dan bertanggung jawab. Ini merupakan investasi yang penting untuk masa depan mereka sebagai warga negara yang berkontribusi positif dalam masyarakat.
Dan pada waktu sesi penyuluhan atau pengajaran mencapai waktu berakhir, memberikan sebuah games untuk menyenangkan para siswa/siswi kelas 4 dan kelas 5. Memberikan permainan atau permainan kepada mereka tentang hukum dapat menjadi cara yang efektif dan menyenangkan untuk mengajarkan mereka tentang konsep hukum dan etika. Mereka dapat mengetahui dan menjelajahi sendiri tentang dunia hukum seperti apa dibenak mereka.
Para siswa/siswi kelas 4 dan kelas 5 ini sangatlah antusias dan sangat semangat sekali untuk melaksanakan dan melakukan games yang diadakan. Games yang diadakan berbentuk kelompok yang dimana terbagi menjadi 3 kelompok, masing- masing kelompok diberikan sebuah pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan, dan memberikan contoh keseharian mereka berkaitan dengan hukum dan penerapannya sesuai dengan Pancasila. Games tersebut bersifat seperti cerdas cermat, yang dimana para siswa/siswi harus menjawab cepat, tepat dan harus benar. Bagi mereka yang dapat menjawab benar dan cepat maka mendapatkan sebuah hadiah dari masing-masing anggota kelompok. Setelah selang waktu berlangsungnya games, sudah mendapatkan beberapa pemenang, setiap kelompok mendapatkan sebuah pemenang, dan pemenang mendapatkan sebuah hadiah yang dimana semua para siswa/siswi juga mendapatkan hadiah dari games kelompok.
Dengan adanya penyuluhan dan disertai games kepada para siswa/siswi memiliki manfaat yang penting dalam perkembangan mereka. Penyuluhan dan dengan diadakannya games dapat membantu anak-anak untuk memahami konsep-konsep yang mungkin sulit dipahami melalui metode pembelajaran tradisional. Mereka dapat melihat dan merasakan konsep-konsep tersebut dalam aksi, yang memudahkan mereka untuk memahaminya. Bermain permainan juga dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan.
Mereka belajar untuk bekerja dalam tim dan berinteraksi dengan teman-teman mereka. Diakhir acara sebelum meninggalkan kelas, dari kegiatan games tersebut tidak lupa dengan hadiah yang harus diberikan sesuai dengan pencapaian dan keberhasilan mereka dalam memahami dan antusiasme mereka dengan program kerja yang telah diberikan untuk mereka. Masing-masing dari mereka mendapatkan hadiah yang dimana hadiah tersebut berisi sebuah materi yang semoga berguna bagi mereka dan bermanfaat bagi mereka untuk menunjang ilmu di sekolah dan bersemangat untuk mencari ilmu walaupun di tengah kondisi yang sulit ataupun tidak. Melalui program kerja ini, berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam menumbuhkan kesadaran dan etika hukum kepada anak-anak sekolah dasar.
Dengan memperkenalkan nilai-nilai penting ini dalam lingkungan pendidikan, yakin bahwa kita sedang membentuk generasi masa depan yang tidak hanya berpengetahuan tentang hukum, tetapi juga memiliki integritas, tanggung jawab, dan kemampuan untuk berperilaku adil dan konsekuensi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Semoga hasil dari upaya ini dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan anak-anak jenjang Sekolah Dasar yang lebih sadar hukum dan beretika, serta lebih harmonis dan berkeadilan.
Maria Avina
Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta