Penulis: Adhimas Mahesa Bagaskara
PENDAHULUAN
Mahasiswa sebagai generasi yang akan meneruskan cita cita bangsa diharapkan mampu membantu masyarakat dengan merealisaskan segala ilmu ilmu yang telah didapat dari kampus. Dengan adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa menjadi berguna serta membantu memecahkan masalah yang ada di lingkungan masyarakat terutama masyarakat yang memiliki Usaaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Padakesempatan ini KKN melakukan pengabdian di Desa Glintang.
Desa Glintang memiliki jumlah pelaku usaha UMKM yang lumayan banyak. Jenis usaha UMKM rumahan yang dibuat oleh masyarakat Desa Glintang diantaranya: warung makan dan minuman, toko kelontong, usaha mabel, usaha binatu dan sebagainya. Tak jarang dari penjual belum melakukan kegiatan foto produk dimana foto produk juga aspek penting dalam memasarkan barang mereka. Foto peroduk tidak hanya dilakukan untuk usaha-usaha yang berskala besar saja, tetapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti usaha toko kelontong, warung makan dan minuman, usaha mabel dan usaha mabel juga perlu melakukan foto produk agar tidak kalah dari perusahaan yang lebih besar. Foto produk membantu produk UMKM menjadi lebih dikenal, menarik minat, menegaskan roduk apa yang dijual, sebagai rangsangan kepada pembeli dan calon pembeli agar mau membeli produk atau bisa disebut dengan mengiklankan yang menargetkan sikologi pembeli atau calon pembeli.
Masih sedikit dari para pelaku usaha rumahan di Desa Glintang, Kecamatan Sambi, Boyolali yang belum melakukan aktifitas pengambilan foto produk. Walaupun sudah ada beberapa yang sudah meneapkan foto produk untuk menarik minat pembeli. Namun masih terdapat beberapa pelaku usaha UMKM di Desa Glintang, Kecamatan Sambi, Boyolali yang belum melakukan aktifitas pengambilan foto produk. Jikapun ada Sebagian pelaku usaha UMKM yang melakukan aktifitas manajemen persediaan barang dagang masih dilakukan secara manual. Dengan tidak diberlakukannya pengambilan foto produk dikawatirkan para UMKM melewatkan colon pembeli potensial dikarenakan calon pembeli dikarenakan mereka tidak tahu bahwa barang yang mereka jual (UMKM) sebenarnya tidak kalah saing dengan perusahaan besar yang ada.
METODE
Dalam melaksanakan program kerja ini saya mengawasi dan mengarahkan secara langsung kepada para UMKM cara melaksanakan pengambilan foto produk. Saya mendatangi secara langsung dan bertanya kepada pelaku UMKM barang apa saja yang di jual dan bagaimana cara mereka menarik pelanggan. Ada pula beberapa metode yang digunakan dalam pengambilan data:
- Observasi partisipan: Metode riset yang melibatkan peneliti secara langsung terlibat dalam aktivitas atau situasi yang diamati. Dalam observasi partisipan, peneliti tidak hanya menjadi pengamat eksternal, tetapi juga terlibat secara aktif dalam kegiatan yang sedang diamati.
- Wawancara (interview): proses pengumpulan informasi atau data melalui interaksi langsung antara pewawancara dan narasumber untuk mendapat informasi yang diinginkan. Pertanyaan yang diberikan adalah bagaimana bapak atau ibu memamerkan barang kepada pembeli?, bagaimana bapak atau ibu mempromosikan produk kepada pelanggan
- Pelatihan: Pelatihan merupakan untuk meningkatkan kinerja, produktivitas, dan kemampuan individu atau kelompok dalam lingkungan tertentu Pelatihan yang dilakukan adalah dengan mengajarkan kepada UMKM cara menata barang, mengatur pencahayaan di kamera, mengajarkan cara mengatur kecepatan pengambilan gambar, mengajarkan cara memilih posisi yang bagus saat mengambil foto produk Semua pelatihan tersebut dilakukan secara langsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi yang saya temukan di lapangan adalah banyak pelaku UMKM tidak melakukan pengambilan foto produk dan banyak pula yang tidak menggunakan kamera dan tidak memiliki smartphone dikarenakan banyak dari pelaku UMKM yang telah lanjut usia. Oleh karena itu saya terlebih dahulu mengenalkan fitur kamera dalam smartphone, setelah itu mengajarkan cara pengambilan foto :
- Survei dilakukan terebih dahulu dengan memilih beberapa toko yang ada di daerah glinting untuk mendapat hasil observasi apakah sudah ada yang menerapkan pengambilan foto produk atau
- Dan jika terdapat pelaku usaha yang belum melakukan pengambilan foto produk saya menawarkan diri mengajarkan kepada pelaku UMKM tersebut cara mengambil foto dengan mengunakan kamera
- Jika pelaku UMKM tersebut berminat maka saya mengajarkan cara standar mengambil foto produk.
- Saya mengajarkan cara mengatur kecerahan pada kamera smartphone agar tidak terlalu cerah dan tidak teralu gelap saat sesi pengambilan foto
- Tahap selanjutnya adalah saya mengajarkan pengaturan kecepatan pengambilan foto yang pas saat mengambil gambar agar komposisi kecerahan foto dapat seimbang dengan kecepatan
- Mengajarkan cara menata produk dan memilih background foto agar terlihat lebih bagus saat foto diambil.
- Mengunggah foto di social media pemilik took agar tak hanya masyarakat sekitar namun banyak orang luar mengetahiu barang dai took tersebut juga untuk menarik calon pelanggan dari luar desa
Dengan foto produk diharapkan mampu meningkatkan penjualan dan mampu menarik pelanggan baru yang akan membeli barang dari UMKM di desa glinting. Serta mampu memberi ide kreatifitas para UMKM supaya dapat menarik pelanggan agar usaha yang mereka buat lebih ramai oleh konsumen.
PENUTUP
Permasalahan yang saya hadapi dalam rangka perealisasian program kerja ini adalah banyak dari pelaku UMKM adalah masyarakat lanjut usia yang menyebabkan kesulitan dalam mengajarkan cara mengambil foto. Banyak juga dari mereka yang tidak memiliki alat untuk mengambil gambar. Mereka juga kurang memahami teknologi terbaru yang telah ada yang membuat saya sedikit kesulitan dalam mengajarkan cara mengambil foto poduk. Untuk Mahasiswa di tahun selanjutnya yang akan KKN di desa Glintang dianjurkan untuk melakukan sosialisasi foto produk untuk keperluan pemasaran digital di media social.