Penulis: Kurnia Faizatul Muna*
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) telah menunjukkan bahwa di tengah berbagai tantangan ekonomi, strategi manajemen keuangan yang tepat dapat membuahkan hasil yang gemilang.
Pada semester pertama 2024, BRI mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp29,9 triliun, sebuah pencapaian yang tidak hanya mencerminkan kekuatan finansial tetapi juga keterampilan dalam pengelolaan keuangan yang bijaksana.
Pencapaian ini menarik perhatian karena bagaimana BRI berhasil mengintegrasikan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang solid dalam strategi bisnisnya. Total penyaluran kredit mencapai Rp1.336,78 triliun, meningkat 11,2% dari tahun lalu.
Kredit untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkontribusi 81,95% dari total kredit, menunjukkan betapa pentingnya dukungan terhadap sektor yang mendasari ekonomi nasional. Ini adalah hasil dari pendekatan manajerial yang strategis dalam memilih dan mendukung portofolio kredit.
Namun, pencapaian BRI tidak terlepas dari tantangan ekonomi global dan domestik yang signifikan. Krisis energi global, inflasi yang tinggi, dan ketidakpastian pasar keuangan internasional telah menambah tekanan pada sektor perbankan.
Selain itu, situasi domestik seperti fluktuasi nilai tukar dan ketidakstabilan politik juga mempengaruhi iklim usaha. Dalam konteks ini, BRI berhasil menjaga kinerja yang solid berkat strategi manajerial yang responsif dan adaptif terhadap perubahan lingkungan ekonomi.
Baca juga: Buku Digital Entrepreneur, Sukses Berbisnis di Era Digital
Manajemen risiko adalah elemen kunci dalam pencapaian ini. Meskipun rasio kredit bermasalah (NPL) sedikit meningkat menjadi 3,21%, BRI berhasil menjaga NPL net pada 0,86% dan rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) pada 4,83%. Penurunan CKPN dari tahun lalu menggambarkan pengelolaan risiko yang efisien dan keahlian dalam memitigasi potensi kerugian, yang pada gilirannya mendukung stabilitas keuangan.
Pengelolaan dana juga memainkan peranan penting dalam kesuksesan BRI. Dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) di angka 86,59% dan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1.389,66 triliun, BRI menunjukkan kepiawaian dalam menjaga likuiditas dan struktur permodalan yang sehat. Peningkatan dana murah atau CASA sebesar 63,17% memperkuat posisi likuiditas bank, memungkinkan ekspansi kredit yang lebih besar tanpa mengorbankan stabilitas.
Dalam konteks literasi keuangan, pencapaian BRI ini menyiratkan beberapa pelajaran berharga. Pertama, pentingnya pemahaman mendalam tentang pengelolaan risiko dan cadangan dalam menjaga stabilitas keuangan.
Kedua, keberhasilan dalam mendukung sektor UMKM menegaskan bahwa diversifikasi portofolio kredit yang strategis dapat menghasilkan pertumbuhan yang signifikan. Ketiga, pengelolaan likuiditas yang efektif adalah kunci untuk mempertahankan keseimbangan antara ekspansi dan stabilitas.
Untuk melanjutkan kesuksesannya, BRI perlu mempertimbangkan beberapa saran. Pertama, bank harus terus memantau dan menyesuaikan strategi kreditnya sesuai dengan perkembangan ekonomi global dan domestik. Mengidentifikasi dan mengelola risiko potensial dengan lebih proaktif akan menjadi kunci untuk menjaga kualitas aset.
Kedua, BRI dapat memperluas portofolio produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, terutama dalam era digitalisasi yang pesat. Ketiga, peningkatan inisiatif keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) juga dapat memperkuat reputasi dan dukungan komunitas, berkontribusi pada stabilitas jangka panjang.
Pencapaian BRI di semester pertama 2024 adalah contoh nyata bagaimana manajemen keuangan yang baik dan literasi keuangan yang tinggi dapat mendukung pertumbuhan dan ketahanan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dengan melanjutkan pendekatan ini dan menerapkan saran-saran tersebut, BRI tidak hanya akan mempertahankan posisi terdepan di industri perbankan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan. Kinerja positif ini adalah bukti nyata bahwa manajemen keuangan yang efektif adalah kunci untuk kesuksesan yang berkelanjutan dalam dunia perbankan yang dinamis.
* Penulis adalah mahasiswa Manajemen Dakwah, UIN Raden Mas Said Surakarta 2020-2023. Asal Banyumas.