Klaten – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta hadir untuk melaksanakan program pembelajaran bahasa Inggris interaktif bertema “Let’s Move & Speak! – English with Fun Activities”. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan bahasa Inggris dasar melalui aktivitas yang menyenangkan dan komunikatif, sekaligus membangun rasa percaya diri siswa dalam berbicara bahasa asing.
Program ini merupakan bagian dari KKN PPM bertajuk “Sinergi UNISRI, Pemerintah, Masyarakat Desa: Penguatan Potensi Lokal Guna Mewujudkan Desa Mandiri dan Berkelanjutan”. Khusus di Desa Krajan, salah satu fokusnya adalah pemberdayaan pendidikan bahasa Inggris untuk anak usia sekolah dasar, terutama kelas 4, yang berada pada tahap perkembangan kognitif dan sosial sangat potensial.
Di era globalisasi, penguasaan bahasa Inggris telah menjadi keterampilan hidup (life skill) yang penting. Sayangnya, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa siswa sekolah dasar di desa seperti Krajan masih menghadapi berbagai hambatan: metode pembelajaran yang cenderung pasif, minimnya media belajar yang relevan dengan dunia anak, dan terbatasnya kesempatan praktik berbicara di kelas.

“Anak-anak sering menganggap bahasa Inggris itu sulit dan membosankan karena pembelajaran lebih banyak terpusat pada buku dan guru. Akibatnya, mereka takut mencoba berbicara,” ungkap Veranza Diva Roslananda, mahasiswa KKN sekaligus penyusun program ini.
Melihat situasi tersebut, tim KKN merancang Let’s Move & Speak! untuk menghadirkan suasana belajar yang hidup, partisipatif, dan menyenangkan. Pendekatan ini menggabungkan gerakan fisik, permainan, lagu, dan latihan percakapan sederhana berbasis Present Continuous Tense seperti “I am playing” atau “She is eating”, yang mudah dipahami anak-anak.
Kegiatan dilaksanakan pada Rabu , 23 Juli 2025 dimulai pukul 09.00 WIB di ruang kelas 4 SD N 1 Krajan. Mahasiswa KKN membuka dengan sapaan hangat dan permainan perkenalan singkat. Siswa diajak mengucapkan “Hello, how are you?” sambil bertepuk tangan dan bergerak mengikuti instruksi.
Materi kosakata hari itu meliputi aktivitas sehari-hari (daily activities) seperti makan, bermain, menulis, dan berjalan. Untuk memperkuat pemahaman, mahasiswa menggunakan kartu bergambar (flashcard), lagu anak-anak, dan gerakan tubuh yang sesuai dengan kata yang diajarkan.
Permainan seperti Flashcard Challenge dan Guess the Action menjadi favorit. Anak-anak harus merespons instruksi dalam bahasa Inggris dengan cepat dan tepat, misalnya “I am touching my nose” atau “I am jumping three times” Aktivitas ini tidak hanya melatih kosakata, tetapi juga melibatkan aspek motorik dan konsentrasi.
Mayoritas siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi. Beberapa berani maju untuk mempraktikkan dialog sederhana di depan kelas. Namun, tidak semua berjalan mulus. Sebagian siswa masih malu atau ragu menjawab dalam bahasa Inggris.
Program ini memberi manfaat ganda. Bagi siswa, mereka memperoleh kosakata baru, pengalaman berbicara, dan rasa percaya diri yang lebih baik. Bagi guru, kegiatan ini menjadi inspirasi metode pembelajaran yang lebih kreatif dan ramah anak.
Pendekatan ini menanamkan pemahaman bahwa belajar bahasa Inggris tidak harus menegangkan. Anak-anak diajak melihat bahasa ini sebagai bagian dari permainan dan interaksi sosial sehari-hari, bukan hanya pelajaran yang harus dihafal.
Acara ditutup dengan quiz game berhadiah untuk memacu keberanian siswa menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris. Sorak sorai teman-teman membuat suasana semakin hidup.
Sebelum pulang, semua siswa diajak mengucapkan dengan lantang: “I can speak English!” Sebuah kalimat sederhana, tetapi penuh makna sebagai simbol keberanian mereka untuk mencoba.
Tim KKN berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang berkelanjutan. Dengan dukungan sekolah dan masyarakat, program serupa dapat diadakan secara rutin agar siswa semakin mahir dan percaya diri.
Program Let’s Move & Speak! membuktikan bahwa dengan metode yang tepat, pembelajaran bahasa asing dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan, bahkan di ruang kelas sederhana di desa. Inovasi seperti ini menjadi bagian dari upaya nyata KKN Unisri dalam pemerataan kualitas pendidikan dan pemberdayaan komunitas desa menuju masa depan yang lebih berdaya saing.
*****
Penulis: Veranza Diva Roslananda (Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris). Dosen Pembimbing Lapangan Naili Amalia, S.E., M.M














