Sawangan, Magelang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar (UNTIDAR) yang ditempatkan di Dusun Gintung, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, menggelar kegiatan sosialisasi peternakan pada Jumat, 25 Juli 2025.
Kegiatan ini difokuskan pada tiga isu utama, yakni manajemen pemeliharaan ternak sapi, pencegahan dan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta pengenalan Suplemen Organik Cair (SOC) sebagai pakan tambahan alami untuk meningkatkan kesehatan ternak.
Sosialisasi ini dilaksanakan di balai dusun dan dihadiri oleh Kepala Dusun Gintung, para anggota kelompok tani, serta masyarakat yang memiliki ternak sapi.
Kegiatan berlangsung dengan antusias, ditandai dengan tingginya partisipasi warga dalam sesi diskusi interaktif bersama mahasiswa.
Materi disampaikan secara komunikatif dengan pendekatan visual dan praktik langsung di lapangan, sehingga mudah dipahami oleh para peternak.
Permasalahan PMK menjadi latar belakang utama dari kegiatan ini. Dalam beberapa bulan terakhir, Dusun Gintung menghadapi lonjakan kasus PMK pada ternak sapi.
Penyakit ini menyebabkan mulut dan kuku ternak mengalami luka, demam tinggi, nafsu makan menurun, serta kesulitan bergerak.
Akibatnya, para peternak mengalami penurunan produksi hasil ternak, terutama pada sapi perah dan sapi potong. Bahkan, dalam beberapa kasus, PMK juga mengakibatkan kematian hewan ternak.
Dampak ekonomi dari wabah ini sangat dirasakan warga.
Baca Juga: Lokapasar terbaik untuk belanja buku referensi dan buku ajar
Selain kerugian akibat berkurangnya pendapatan, mereka juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pengobatan dan perawatan hewan yang terinfeksi.
Belum lagi kekhawatiran akan penyebaran penyakit yang dapat menular cepat dari satu ternak ke ternak lainnya.
Oleh karena itu, sosialisasi ini diharapkan menjadi upaya preventif dan edukatif yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Dalam pemaparannya, tim mahasiswa KKN UNTIDAR menjelaskan prinsip dasar manajemen pemeliharaan ternak yang baik, seperti menjaga kebersihan kandang, pemberian pakan yang cukup dan bergizi, serta monitoring rutin terhadap kondisi kesehatan ternak.
Mereka juga menekankan pentingnya sanitasi lingkungan peternakan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Salah satu fokus utama sosialisasi adalah edukasi tentang PMK. Mahasiswa memaparkan gejala klinis PMK, cara penularan, serta langkah-langkah pencegahan, seperti desinfeksi kandang secara rutin, isolasi hewan yang sakit, dan pentingnya vaksinasi.
Selain itu, disampaikan juga informasi mengenai cara menangani ternak yang sudah terinfeksi agar tidak menyebarkan virus ke hewan lain.
Inovasi lain yang dikenalkan adalah penggunaan Suplemen Organik Cair (SOC). SOC merupakan cairan berbahan dasar alami, seperti molase, fermentasi bahan organik, dan mikroorganisme lokal (MOL), yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak secara alami.
Selain sebagai pakan tambahan, SOC juga berfungsi mempercepat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, serta meningkatkan produktivitas ternak.
Mahasiswa turut mendemonstrasikan cara membuat dan cara pemberian SOC kepada ternak, yang disambut antusias oleh para peserta.
Baca Juga: Pelatihan Digital Marketing Sederhana untuk UMKM Banjarsari
Kepala Dusun Gintung, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN UNTIDAR ini.
Ia menilai bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan kondisi nyata di dusun, di mana peternakan menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa. Sosialisasi ini membuka wawasan baru bagi warga kami, terutama dalam menghadapi penyakit PMK yang sedang merebak,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas peternakan rakyat.
Mahasiswa KKN Universitas Tidar berharap melalui kegiatan ini, warga Dusun Gintung tidak hanya mampu meningkatkan manajemen pemeliharaan ternaknya, tetapi juga lebih siap menghadapi ancaman penyakit seperti PMK secara mandiri dan berkelanjutan.















