Kita semua menghadapi risiko dalam kehidupan sehari-hari. Risiko timbul dari aktivitas pribadi dan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, keputusan keuangan pribadi, serta masalah domestik dan hubungan. Dalam kehidupan pribadi dan domestik kita, banyak respons terhadap risiko bersifat otomatis. Cara kita menghindari kebakaran dan kecelakaan lalu lintas didasarkan pada respons yang sudah mapan dan otomatis. Kebakaran dan kecelakaan adalah jenis risiko yang hanya dapat menghasilkan hasil negatif, dan sering disebut sebagai risiko bahaya.
Pada kasus bisnis, peningkatan intensitas dan kecepatan perubahan industri, kebutuhan konsumen, serta ekspansi pasar secara nasional maupun internasional menjadikan pengelolaan risiko sebagai fokus utama bagi perusahaan. Diperlukan pendekatan manajemen risiko yang menyeluruh untuk tetap bertahan di persaingan pasar saat ini.
Perubahan tersebut terangkum dalam istilah yang populer disingkat VUCA. Makna VUCA merupakan akronim yang sering digunakan untuk menggambarkan lingkungan yang Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambiguous (ambigu). Istilah ini pertama kali muncul dalam teori kepemimpinan dan kemudian diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk bisnis dan pendidikan.
Dalam iklim perubahan yang cepat tersebut, kita cenderung kurang peka akan hal-hal abnormal yang mengancam diri maupun bisnis kita, membuat rentang waktu pengambilan keputusan mencadi lebih singkat, dan sumber daya menjadi semakin terbatas. Kondisi-kondisi ini seringkali memperparah dampak risiko yang tidak terkelola. Kondisi VUCA ini juga bisa dimaknai bahwa risiko yang dihadapi oleh suatu organisasi terus berubah. Oleh karena itu, pengelolaan risiko bukanlah proses statis, melainkan proses dinamis identifikasi dan mitigasi yang harus secara teratur dievaluasi. (Merna dan Thani)
Peristiwa-peristiwa terbaru membuat topik mengenai risiko mendapat sorotan yang lebih luas. Seperti yang bisa kita amati, pandemi Covid-19, peristiwa cuaca ekstrem, dan gejolak geopolitik mewakili risiko ekstrem yang dihadapi oleh masyarakat dan dunia usaha. Risiko-risiko ekstrem ini ada di samping risiko-risiko harian yang sudah biasa dihadapi dan dikelola olah pelaku usaha. Menilai berbagai respons risiko yang tersedia dan memutuskan mana yang paling tepat dalam setiap kasus merupakan inti dari manajemen risiko. Kemampuan menanggapi risiko akan memberikan manfaat bagi kita sebagai individu, serta bagi organisasi tempat kita bekerja.
Selain risiko bahaya, pengendalian, dan kepatuhan, ada risiko yang kita ambil karena kita menginginkan atau mengharapkan keuntungan positif. Misalnya, kita menginvestasikan dana dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut. Atau contoh lain, di mana orang-orang berpartisipasi secara sukarela dalam olahraga motor dan aktivitas rekreasi lain yang berpotensi berbahaya. Dalam situasi ini, keuntungan mungkin tidak bersifat finansial, tetapi dapat diukur dalam hal kebanggaan, harga diri, atau penghormatan dari kelompok sebaya. Melakukan aktivitas yang melibatkan risiko semacam ini, di mana keuntungan positif diharapkan, dapat disebut sebagai mengambil risiko peluang.
Manajemen risiko merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh organisasi saat ini. Penerapan manajemen risiko dalam bisnis sangat penting untuk kelangsungan dan kesuksesan jangka panjangnya. Manajemen risiko dapat membantu perusahaan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola berbagai potensi risiko, baik yang bersifat internal maupun eksternal, sehingga meminimalkan kerugian dan memaksimalkan peluang.














