Desa Garangan, Boyolali (24 Juli 2025) – Sebagai bagian dari upaya mewujudkan tema “Garangan Menuju Smart Village”, KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok 17 Universitas Boyolali (UBY) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pembuatan Pakan Fermentasi dengan Bahan Janggel Jagung.
Acara ini digelar pada Kamis, 24 Juli 2025, bertempat di Balai Desa Garangan, dan dihadiri oleh tamu undangan yang terdiri dari perwakilan Ketua RT, Ketua RW, Kepala Dusun, serta perangkat desa setempat.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Kepala Desa yang menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN Kelompok 17 atas inisiatif dan kontribusinya dalam memanfaatkan potensi lokal Desa Garangan.
Sambutan ini juga menegaskan pentingnya inovasi berbasis potensi desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan utama dalam sosialisasi ini adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh Rizki Waluyo Sejati dan Bagas Prabowo, selaku perwakilan mahasiswa KKN Kelompok 17 Universitas Boyolali.
Dalam penjelasannya, keduanya memaparkan langkah-langkah praktis mengenai cara mengolah janggel jagung, bagian dari tongkol jagung yang biasanya dianggap sebagai limbah tak berguna, menjadi pakan ternak yang memiliki nilai tambah ekonomis melalui proses fermentasi.
Baca Juga: Lokapasar terbaik untuk belanja buku referensi perkuliahan
Menurut pemaparan Rizki, janggel jagung di Desa Garangan sebenarnya menyimpan potensi besar yang sering kali terabaikan.
Melalui fermentasi, janggel jagung dapat diolah menjadi pakan ternak berkualitas, sehingga dapat membantu mengurangi biaya pakan bagi para peternak lokal. Inovasi sederhana ini diharapkan dapat mendukung terciptanya ketahanan pakan ternak lokal serta mendukung konsep zero waste di bidang pertanian.

Tak hanya mendengarkan teori, peserta sosialisasi juga diajak untuk langsung terlibat dalam praktik pembuatan pakan ternak fermentasi. Dalam sesi ini, peserta tampak antusias dan berdiskusi aktif mengenai potensi dan tantangan yang dihadapi dalam pengolahan limbah jagung.
Banyak peserta yang menyampaikan kendala sehari-hari, seperti keterbatasan alat, kurangnya pengetahuan teknis, dan minimnya pendampingan dalam pemanfaatan limbah pertanian. Diskusi ini menjadi wadah bagi mahasiswa KKN untuk mendengar langsung aspirasi dan kebutuhan masyarakat desa, sehingga program yang dijalankan dapat lebih tepat sasaran.
“Kami berharap sosialisasi ini bisa membuka wawasan baru bagi masyarakat, terutama dalam mengoptimalkan potensi desa dan mendukung ketahanan pakan ternak lokal,” ujar Rizki Waluyo Sejati, anggota KKN Kelompok 17.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal agar masyarakat Desa Garangan dapat lebih mandiri dan inovatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
Respon positif juga datang dari warga desa. “Saya sangat tertarik dengan pemanfaatan limbah jagung ini untuk dijadikan pakan ternak melalui proses fermentasi. Inovasi seperti ini sangat bermanfaat, apalagi di wilayah kami yang banyak menghasilkan limbah jagung,” ungkap Bapak Roikhan, Ketua RT 04 Dusun Ngasinan.
Menurutnya, inovasi seperti ini dapat membantu mengurangi beban biaya pakan ternak sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

Kegiatan sosialisasi ini tidak hanya menjadi media transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat. KKN Kelompok 17 Universitas Boyolali berupaya agar setiap program kerja yang dijalankan dapat memberi manfaat nyata dan berkelanjutan bagi Desa Garangan.
Selain memberikan solusi pemanfaatan limbah jagung, kegiatan ini juga menjadi contoh konkret penerapan tema besar Smart Village yang diusung oleh KKN Kelompok 17 Universitas Boyolali.
Dalam konsep Smart Village, teknologi, kreativitas, dan potensi sumber daya lokal dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Salah satunya adalah dengan menghadirkan inovasi sederhana seperti pembuatan pakan fermentasi janggel jagung ini.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, KKN Kelompok 17 Universitas Boyolali berharap masyarakat Desa Garangan semakin terinspirasi untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif berbasis potensi lokal, demi tercapainya desa yang lebih cerdas, mandiri, dan berdaya saing.
*****
Penulis: Ririn Nofita adalah mahasiswa yang aktif menulis fiksi & melakukan riset seputar inovasi dan kearifan lokal. Saat ini tinggal di Boyolali, kontak via email nft.ririn99@gmail.com














