Sukoharjo – Dalam rangka memperkuat komitmen literasi di kalangan mahasiswa sekaligus mendukung ekosistem intelektual di sekitar kampus, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Raden Mas Said Cabang Sukoharjo melaksanakan program Hibah Buku. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (15/9/2025), dengan Pondok Pesantren Manik Mulya sebagai lokasi penyaluran perdana.
Program hibah ini merupakan wujud nyata kepedulian PMII Komisariat Raden Mas Said terhadap pentingnya literasi bagi kalangan santri dan mahasiswa. Buku-buku yang disalurkan terdiri dari beragam tema, mulai dari kajian keislaman, ekonomi, sosial, hingga literatur umum yang diharapkan dapat memperluas cakrawala berpikir para pembacanya.
Kordinator Biro Pendidikan dan Pengembangan Akademik PMII Raden Mas Said, Sahabat Bintang Saka Arjuna, menyampaikan bahwa program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menghubungkan dunia kampus dengan lingkungan pesantren melalui jalur literasi. “PMII harus hadir tidak hanya di ruang-ruang akademik kampus, tetapi juga di tengah masyarakat, khususnya pesantren yang menjadi basis penting lahirnya kader intelektual. Hibah buku ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menyalakan semangat membaca dan menulis di kalangan generasi muda,” ungkapnya.
Baca juga: Marketplace terbaik untuk belanja buku perkuliahan
Lebih lanjut, Saka menekankan bahwa gerakan literasi tidak boleh dipandang sebagai kegiatan seremonial semata, melainkan harus berkelanjutan. Menurutnya, budaya membaca adalah fondasi untuk melahirkan generasi kritis, progresif, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Sementara itu, perwakilan pengurus Pondok Pesantren Manik Mulya menyambut baik inisiatif ini. Ia menuturkan bahwa kehadiran mahasiswa di pesantren melalui program hibah buku adalah bentuk sinergi yang positif. “Kami sangat mengapresiasi langkah PMII. Buku-buku ini akan menjadi tambahan amunisi bagi santri untuk belajar lebih luas, tidak hanya ilmu agama, tetapi juga pengetahuan umum yang akan berguna bagi masa depan mereka,” jelasnya.
Penyerahan buku berlangsung secara sederhana, namun penuh makna. Sejumlah kader PMII Komisariat Raden Mas Said hadir langsung di lokasi untuk menyerahkan buku-buku tersebut. Para santri yang menerima hibah tampak antusias dan langsung menelusuri halaman demi halaman buku yang baru mereka dapatkan.
Ke depan, PMII Komisariat Raden Mas Said berencana memperluas jangkauan program ini dengan menyalurkan hibah buku ke sejumlah pondok pesantren lain di sekitar UIN Raden Mas Said Surakarta. Program ini tidak hanya dimaksudkan untuk memperkuat tradisi membaca, tetapi juga membangun jembatan pengetahuan antara mahasiswa dan santri, serta meneguhkan peran PMII sebagai organisasi yang peduli terhadap perkembangan intelektual generasi muda.
Dengan adanya program hibah ini, diharapkan literasi tidak hanya berhenti di ruang perkuliahan kampus, melainkan juga mengalir ke ruang-ruang pendidikan nonformal yang selama ini turut membentuk karakter mahasiswa dan masyarakat. Langkah kecil ini menjadi awal dari gerakan besar: membumikan budaya literasi demi terciptanya masyarakat yang cerdas, kritis, dan berdaya saing.














