Di era digital yang terus berkembang, konsep Society 5.0 muncul sebagai visi masa depan di mana teknologi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga memecahkan tantangan sosial.
Dikembangkan pertama kali di Jepang, Society 5.0 menggabungkan dunia digital dan fisik melalui kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan Internet of Things (IoT).
Salah satu sektor yang paling terpengaruh adalah e-commerce, yang kini berubah menjadi lebih personal, efisien, dan berkelanjutan. Bagaimana Society 5.0 membentuk ulang cara kita berbelanja online?
Perjalanan e-commerce dimulai dari Web 1.0, di mana internet hanya menampilkan informasi statis. Kemudian, Web 2.0 membawa interaksi sosial dan konten buatan pengguna.
Kini, Society 5.0 membawa lompatan besar dengan Web 3.0 dan 4.0, di mana teknologi seperti blockchain dan AI memungkinkan transaksi yang lebih aman, terdesentralisasi, dan dipersonalisasi.
Misalnya, marketplace terdesentralisasi seperti Uniswap menghilangkan perantara, memberi kontrol lebih besar kepada konsumen.
Blockchain menjadi tulang punggung Society 5.0 dalam e-commerce, memastikan transparansi dan keamanan.
Teknologi ini memungkinkan pelacakan produk dari hulu ke hilir, seperti yang dilakukan Everledger untuk memverifikasi keaslian berlian.
Sementara itu, AI menganalisis data konsumen untuk menawarkan rekomendasi belanja yang lebih relevan. Kombinasi kedua teknologi ini menciptakan pengalaman belanja yang lebih efisien dan terpercaya.
Baca Juga: Pilihan Terbaik untuk Menerbitkan Karyamu Menjadi Buku
Society 5.0 juga mendorong terciptanya kota cerdas (smart cities) di mana e-commerce terintegrasi dengan sistem energi terbarukan.
Platform seperti Power Ledger memungkinkan masyarakat menjual energi surya secara peer-to-peer, mengurangi ketergantungan pada perusahaan tradisional. Ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Meski menjanjikan, adopsi Society 5.0 dalam e-commerce masih menghadapi tantangan. Survei global menunjukkan bahwa lebih dari 50% orang belum memahami konsep Web 3.0 dan blockchain. Selain itu, regulasi yang belum jelas dan kurangnya tenaga ahli menghambat implementasi teknologi ini secara luas.
Generasi Z dan milenial menjadi kunci penerapan Society 5.0. Mereka lebih terbuka terhadap teknologi baru seperti cryptocurrency dan NFT (Non-Fungible Tokens).
Namun, bisnis perlu meningkatkan edukasi agar manfaat teknologi ini bisa dirasakan oleh semua kalangan.
Bagi pelaku e-commerce, Society 5.0 menawarkan peluang untuk membangun kepercayaan konsumen melalui transparansi blockchain dan layanan yang dipersonalisasi.
Kolaborasi dengan startup teknologi dapat mempercepat inovasi, sementara investasi dalam pendidikan dan infrastruktur digital akan mempersiapkan bisnis untuk masa depan.
Bagi pelaku e-commerce, Society 5.0 menawarkan peluang untuk membangun kepercayaan konsumen melalui transparansi blockchain dan layanan yang dipersonalisasi.
Kolaborasi dengan startup teknologi dapat mempercepat inovasi, sementara investasi dalam pendidikan dan infrastruktur digital akan mempersiapkan bisnis untuk masa depan.














