• TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
FORKA
Indonesia Imaji
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
No Result
View All Result
FORKA
No Result
View All Result

Perbedaan Social Enterprise dengan Lembaga Amal dan Bisnis Biasa

FORKA INDONESIA by FORKA INDONESIA
April 6, 2025
in SOCIAL ENTERPRISE
0
Perbedaan Social Enterprise dengan Lembaga Amal dan Bisnis Biasa
0
SHARES
104
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Perbedaan wirausaha sosial dengan bisnis yang pada umumnya mengejar profit atau organisasi nirlaba tradisional adalah keinginan wirausahawan sosial untuk terlibat dalam aktivitas wirausaha sembari memiliki tujuan sosial mendasar yang mendorong dan memandu pengambilan keputusan dan pekerjaan mereka.

Kewirausahaan sosial berbeda dengan filantropi murni. Filantropi secara etimologis berarti “cinta kemanusiaan”, namun secara umum diartikan sebagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan orang lain, termasuk tindakan amal, memberi dan wakaf.

Menurut MacDonald & Howorth (2018), perusahaan sosial (social enterprise) bisa saja dikategorikan sebagai badan amal, yang membedakan dari badan amal lainnya ialah sebagian besar pendapatannya berasal dari perdagangan dan keuntungannya diinvestasikan kembali.

Seorang wirausahawan sosial bukan sekedar orang yang melakukan tindakan amal; Meskipun wirausahawan sosial jelas mempunyai keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, mereka mengembangkan proyek dengan visi jangka panjang.

Baca Juga: Buku Referensi Membangun Bisnis Sosial

Penciptaan nilai sosial yang berkelanjutan merupakan karakteristik utama yang membedakan mereka dari individu yang bermaksud baik dan hanya terlibat dalam kegiatan amal (Sastre‐Castillo et al., 2015).

Kegiatan wirausaha sosial dapat dibedakan dengan wirausahawa biasa menggunakan tiga variabel (Austin et al., 2006):

  1. Sikap wirausaha: Kedua tipe wirausaha ini fokus pada jenis kegiatan yang berbeda; Meskipun situasi pasar yang luas merupakan sumber peluang bagi wirausahawan klasik, wirausahawan sosial mencari peluang dalam kebutuhan sosial yang lebih banyak muncul pada periode krisis.
  2. Mobilisasi sumber daya: Pengusaha sosial sering kali tidak mampu bersaing dengan perusahaan komersial dalam hal remunerasi dan akibatnya mengalami kesulitan yang lebih besar dalam merekrut dan mempertahankan sumber daya manusia yang berharga serta memperoleh modal yang diperlukan.
  3. Pengukuran kinerja: Wirausahawan sosial merasa kesulitan mengukur dampak sosial dari pekerjaan mereka, karena mereka tidak dapat menggunakan indikator profitabilitas yang lazim.

Meskipun kewirausahaan sosial memiliki banyak kesamaan dengan kewirausahaan tradisional; misalnya kedua bentuk kewirausahaan ini bersama-sama menciptakan suatu kegiatan atau organisasi baru dalam lingkungan sosial.

Perbedaan utama antara kedua bentuk kewirausahaan ini adalah: pemilik atau pelaku kewirausahaan sosial tidak semata-mata didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan, namun, yang lebih penting, mereka berupaya memecahkan permasalahan sosial di lingkungan mereka dan menciptakan nilai-nilai sosial.

Dengan fokus pada perubahan sosial dan pembangunan sosial, wirausaha sosial mempunyai dampak yang signifikan terhadap masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi (Mair & Noboa, 2003; Utomo et al., 2019)

Tabel Perbedaan Kewirausahaan sosial dengan bisnis tradisional

Aspek Bisnis Tradisional Kewirausahaan Sosial
Motivasi Peluang pasar untuk menghasilkan nilai ekonomi

 

Mereka mengatasi masalah sosial melalui penciptaan nilai sosial
Tujuan proses inovasi Kehadirannya mendominasi pasar dan mengurangi keuntungan para pesaingnya Keterlibatan lebih banyak aktor dalam memperhatikan masalah, memahami pihak lain sebagai sekutu
Surplus Peningkatan kekayaan ekonomi pemegang saham Investasi ulang dalam mengatasi masalah dan pemenuhan misi sosial
Perubahan yang diharapkan Penyelesaian kebutuhan pasar dengan mempertimbangkan klien atau konsumen saat ini Visi terfokus pada peningkatan inklusi pasar dan pemberian hak untuk mengecualikan

Sumber: (Portales, 2019)

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa kewirausahaan sosial memiliki perspektif yang berbeda dari segi motivasi dan juga konstruksi model bisnisnya dibandingkan bisnis tradisional.

Dari perspektif ini, wirausahawan sosial menggunakan konsep-konsep seperti inovasi sosial dan skalabilitas untuk mencapai dampak yang mengubah kondisi asli secara berkelanjutan.

Lalu dari perspektif sistemik, menghilangkan penyebab yang menciptakan masalah sosial. Wirausahawan sosial tidak hanya berupaya menciptakan nilai sosial tetapi juga meningkatkan jumlah pelanggan atau konsumen produk atau layanannya, karena ini merupakan cara untuk meningkatkan dampak sosialnya dan menghasilkan struktur ekonomi dan masyarakat tipe baru.

Fokus utama adalah pada peningkatan kondisi kehidupan masyarakat yang terpinggirkan dan mereka yang mampu.

Previous Post

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah

Next Post

Mengidentifikasi Masalah Lingkungan Hidup Antropogenik

Next Post
Mengidentifikasi Masalah Lingkungan Hidup Antropogenik

Mengidentifikasi Masalah Lingkungan Hidup Antropogenik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

STAY CONNECTED

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

July 15, 2025
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

July 7, 2025
Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

July 15, 2025
Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

July 13, 2025
Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Tempat Hand Sanitizer

4
Lomba Agustusan dan Judi Darat

Lomba Agustusan dan Judi Darat

2
Mahasiswa KKN-T MBKM Unisri Berikan Inovasi dalam Meningkatkan Omset UMKM Kripik Pare di Kalisoro

Mahasiswa KKN-T MBKM Unisri Berikan Inovasi dalam Meningkatkan Omset UMKM Kripik Pare di Kalisoro

1
Gerakan Tanam Cerdas Sahabat Tani Lawan Penyakit; Dari Mahasiswa untuk Petani, demi Hasil Panen Lebih Baik

Gerakan Tanam Cerdas Sahabat Tani Lawan Penyakit; Dari Mahasiswa untuk Petani, demi Hasil Panen Lebih Baik

1
Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

November 6, 2025
Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

October 28, 2025
PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

October 8, 2025
HIMATEPA UNTIDAR Gelar Edukasi Gizi Lele dan Legalitas Usaha untuk UMKM Pangan di Desa Butuh

HIMATEPA UNTIDAR Gelar Edukasi Gizi Lele dan Legalitas Usaha untuk UMKM Pangan di Desa Butuh

October 8, 2025
  • Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

    Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengubah Masalah Menjadi Ide Usaha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Philip Kotler dan Pemasaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
FORKA

A research and training center focus on economic empowerment base on social entrepreneurship and digital technology #IndonesiaBerdaya

Email: idforka@gmail.com
Whatsapp: 0851-5840-5844

RECENT NEWS

Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

Mahasiswa UNISRI Raih Juara di Ajang Nasional “Wira-Talk Competition” Undiknas Denpasar Bali

November 6, 2025
Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

Urgensi Pengelolaan Risiko Bisnis

October 28, 2025
PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

PMII Rayon Mohammad Hatta Gelar Diskusi “Teras Pergerakan” Bahas September Hitam

October 8, 2025

POPULAR POST

Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

Ragam Klasifikasi Koperasi yang Wajib Kamu Tahu

July 15, 2025
Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

Memahami Teknologi dan Proses Produksi Ramah Lingkungan

July 7, 2025
Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

Kenali Lima Elemen Kualitas Layanan dalam Bisnis

July 15, 2025
  • TENTANG KAMI
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI

© 2021 Forka Indonesia

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • FORKA INSTITUE
    • RISET
    • DISKUSI
  • SOCIAL ENTERPRISE
  • BERITA
  • OPINI
  • AKADEMI
  • BISNIS
  • KOMUNITAS
  • KIRIM TULISAN
  • REDAKSI
  • TENTANG KAMI

© 2021 Forka Indonesia